Puluhan Nelayan di Sutera Tidak Beraktivitas Akibat Abrasi

id abrasi

Puluhan Nelayan di Sutera Tidak Beraktivitas Akibat Abrasi

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Painan, (Antara Sumbar) - Puluhan nelayan di Nagari (Desa Adat) Koto Taratak Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), tidak beraktivitas akibat abrasi pantai sejak sebulan terakhir.

Kepala Kampung Tanjung Alai, Nagari Koto Taratak, Pedi di Painan, Senin, mengatakan setidaknya terdapat 48 nelayan yang tidak beraktivitas terutama nelayan pukat pinggir.

Abrasi itu, sebutnya menggerus bibir pantai sehingga karang-karang muncul ke permukaan.

Sementara nelayan pancing menggunakan perahu tetap beraktivitas karena karang-karang yang muncul tidak mengganggu kegiatan mereka.

"Nelayan yang tidak beraktivitas sementara beralih profesi. nda yang menjadi petani, pengojek dan lainnya, kami hanya bisa berharap semoga musibah ini segera selesai," katanya.

Ia juga berharap bantuan pemerintah segera bisa diturunkan terutama pembangunan batu pemecah ombak karena abrasi pantai semakin mengkhawatirkan.

Ia menjelaskan sejak abrasi terjadi setidaknya telah menggerus lebih kurang 15 meter daratan dan meluluhlantakkan dua unit rumah warga.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Pri Nurdin mengaku telah mengkoordinasikan abrasi itu ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pada kesempatan itu ia juga melaporkan perkiraan biaya penanganan abrasi pantai sebesar Rp40 miliar.

"Itu laporan awal kami ke BNPB, apakah nanti disetujui tergantung tim verifikasi yang akan turun langsung ke lapangan," katanya. (*)