Legislator: Segera Benahi Infrastruktur Pascabanjir

id banjir

Legislator: Segera Benahi Infrastruktur Pascabanjir

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Barat, Saidal Masfiyudin meminta Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan segera membenahi infrastruktur yang merupakan kewenangan pemerintah setempat pascabanjir beberapa waktu lalu.

"Komisi IV pada Senin (16/1) sudah mengunjungi beberapa daerah yang terkena banjir di Kabupaten Pesisir Selatan itu," katanya di Padang, Selasa.

Ia meminta dinas terkait agar memperbaiki infrastruktur yang rusak terkena bencana banjir seperti jalan, jembatan dan jaringan irigasi agar kembali berfungsi normal.

Ia menjelaskan infrastruktur yang rusak terkena dampak bencana banjir harus segera diperbaiki karena merupakan sarana yang cukup vital bagi kehidupan dan perekonomian masyarakat.

"Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi melalui dinas-dinas terkait dalam penanganan dampak tersebut karena ada sarana dan prasarana yang kewenangannya berada di provinsi," terangnya.

Pihaknya juga mengingatkan penanggulangan bencana banjir hendaknya jangan hanya dilakukan sesudah terjadi bencana.

"Pemerintah juga disarankan mencari solusi agar bencana banjir tidak terus berulang dan merusak sendi-sendi perekonomian masyarakat," sebutnya.

Solusi bencana banjir di Kabupaten Pesisir Selatan itu bisa di mulai dari normalisasi Sungai di Lubuk Nyiur Kecamatan Batangkapas, katanya.

Ia menyampaikan normalisasi sungai di Lubuk Nyiur harus menjadi prioritas dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan mulai dari tingka kecamatan, kabupaten serta provinsi.

"Ini harus jadi prioritas utama, sehingga nanti bisa dianggarkan," katanya.

Sebelumnya beberapa wilayah di Kabupaten Pesisir Selatan dilanda banjir pada awal Januari 2017 lalu. Salah satu wilayah terparah adalah Kecamatan Batangkapas Nagari Ampek Koto Mudiak, luapan air sampai merusak sebuah jembatan di jalan penghubung utama di Sungai Nyalo sehingga daerah itu sempat terisolasi. (*)