Padang, (Antara Sumbar) - Pengoperasian kereta api dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Stasiun Simpang Haru Padang, Sumatera Barat (Sumbar) molor dari target yang ditetapkan pada akhir 2016 karena belum selesainya infrastruktur pendukung.
"Beberapa bagian di stasiun BIM memang belum selesai dikerjakan. Karena itu jalur ini belum bisa difungsikan," kata PPK Pembangunan dan Peningkatan Prasarana Perkeretaapian Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Sumatera Bagian Barat, Bernard dihubungi melalui telepon di Padang, Rabu.
Ia mengemukakan infrastruktur yang belum selesai itu dikerjakan tahun ini dan ditargetkan selesai pada November 2017.
"Saat itu jalur bisa difungsikan. Tetapi bergantung juga pada PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre Sumbar, karena unit kereta api yang digunakan kewenangan mereka," terangnya.
Kepala PT KAI Divisi Regional Sumbar, Sulthon Hasanudin mengatakan pihaknya belum pernah melakukan ujicoba rel kereta api dari BIM-Stasiun Simpang Haru, karena infrastrukturnya belum selesai.
"Kalau nanti selesai, kita lakukan uji coba," terangnya.
Terkait unit kereta api yang akan difungsikan melayani jalur tersebut, ia mengatakan pihaknya menyediakan kereta api baru.
"Sekarang kereta tersebut sedang dibuat di PT. Industri Kereta Api (INKA) di Madiun Jawa Timur. Rencananya selesai pada November 2017," terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Amran mengatakan posisi Pemprov Sumbar dalam pembangunan jalur kereta api Simpang Haru-BIM tersebut adalah dalam hal pembebasan lahan.
"Kita telah laksanakan pembebasan 100 persen. Pengoperasian jalur tersebut merupakan tanggung jawab Balai Kereta Api dan PT KAI," lanjutnya.
Meski demikian ia mengatakan jalur itu ditargetkan bisa selesai dan digunakan tahun ini juga.
Hanya saja sebelum jalur itu digunakan oleh umum, katanya harus dilakukan ujicoba hingga puluhan kali agar ketahanannya bisa dipertanggungjawabkan.
Sebelumnya saat berkunjung ke Sumbar pada Oktober 2015, Presiden Joko Widodo sempat meninjau pembangunan jalur kereta api tersebut. Saat itu presiden menargetkan pengerjaannya selesai pada akhir 2016 dan bisa segera dimanfaatkan oleh masyarakat.
Target itu tidak bisa terlaksana karena sejumlah kendala, salah satunya infrastruktur yang belum selesai hingga saat ini. (*)
Berita Terkait
Jasa Raharja jamin seluruh korban Kereta Api Rajabasa terima santunan
Selasa, 23 April 2024 9:24 Wib
BNPB: 1.585 orang warga harus dievakuasi pasca-erupsi Gunung Ruang
Kamis, 18 April 2024 16:05 Wib
PT KAI Sumbar imbau masyarakat pesan tiket secara daring
Jumat, 12 April 2024 20:23 Wib
Target penumpang kereta api selama lebaran di Padang
Jumat, 5 April 2024 13:34 Wib
PVMBG ingatkan potensi bahaya gas konsentrasi tinggi Gunung Tandikat
Rabu, 3 April 2024 20:19 Wib
Jasa Raharja berangkatkan ribuan pemudik moda kereta api ke sejumlah daerah
Rabu, 3 April 2024 10:41 Wib
Jasa Raharja fasilitasi disabilitas mudik gratis bus dan kereta api
Rabu, 27 Maret 2024 19:20 Wib
KAI Sumut evakuasi KA Putri Deli dan tuntut truk terobos perlintasan
Rabu, 20 Maret 2024 8:20 Wib