Pekanbaru, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Pekanbaru (BMKG) Kota Pekanbaru Sugarin berpendapat, Pemerintah Provinsi Riau perlu segera menetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan.
"Titik panas muncul di tiga kawasan. Kami akan segera berkomunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam minggu ini mengenai kondisi terkini agar Pemerintah sedini mungkin untuk menetapkan status siaga darurat karhutla," kata Kepala BMKG Kota Pekanbaru Sugarin di Pekanbaru, Rabu.
BMKG mendeteksi mulai muncul titik-titik panas yang mengindikasikan adaa kebakaran hutan dan lahan di Riau dalam sepekan terakhir.
Titik panas menyebar di Kabupaten Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu.
"Dari informasi yang kami dapatkan, Kabupaten Indragiri Hulu dan Rokan Hilir sudah menetapkan status siaga karhutla. Dengan dasar itu, pemprov akan menetapkan status siaga darurat untuk pencegahan dini," kata Sugarin.
ugarin menjelaskan menurut data BMKG, wilayah Utara dan Pesisir Timur Riau merupakan daerah paling panas dan kering di Riau sehingga paling banyak dideteksi titik panas di Riau.
Meski begitu, ia mengatakan secara umum cuaca di Riau cerah-berawan dengan potensi hujan ringan diprediksi terjadi secara merata di wilayah bagian utara, dan pesisir timur.
Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gafur menjelaskan dalam beberapa hari terakhir sejumlah daerah memang mengalami kekeringan hingga potensi kebakaran cukup tinggi.
BPBD Riau mewaspadai mulai munculnya titik-titik panas itu dengan meningkatkan koordinasi antarwilayah.
Selain itu, pemerintah Provinsi Riau telah mengambil kebijakan untuk segera melakukan patroli terpadu guna mencegah adanya kebakaran. Upaya itu didukung langsung TNI, Polri, dan instansi terkait. (*)
Berita Terkait
Deforestasi hutan Sumatera Barat
Rabu, 27 Maret 2024 15:51 Wib
Walhi nilai komitmen Gubernur Sumbar lemah soal penindakan perambah hutan
Senin, 25 Maret 2024 9:18 Wib
Pemkab Pesisir Selatan siap koordinasikan dugaan pembalakan hutan di Lubuk Nyiur
Senin, 18 Maret 2024 18:24 Wib
BNPB: Indonesia sedang hadapi anomali bencana alam
Senin, 11 Maret 2024 18:25 Wib
Berdayakan hutan konservasi Sumbar, PLN dan BKSDA-BTNS tandatangani kerja sama
Kamis, 22 Februari 2024 10:11 Wib
Sumbar terima hibah Rp53 miliar karena turunkan emisi karbon
Sabtu, 17 Februari 2024 7:46 Wib
KKI Warsi sebut tutupan hutan di Sumbar 2023 naik tiga ribu hektare
Rabu, 24 Januari 2024 20:40 Wib
Refleksi PSDA Sumbar: ancaman bencana ekologis dan antisipasinya melalui perhutanan sosial
Rabu, 24 Januari 2024 17:37 Wib