UNBK SLTP Bukittinggi Menumpang di SLTA

id UNBK

UNBK SLTP Bukittinggi Menumpang di SLTA

(ANTARA SUMBAR/Joko Nugroho)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Lanjut Tingkat Pertama (SLTP) di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), menumpang di SLTA karena belum memiliki komputer.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat Ellya Makmur di Bukittinggi, Jumat, mengatakan SLTP yang siswanya turut menjadi peserta UNBK tahun ini berjumlah 17 sekolah yang pelaksanaan ujiannya menumpang di 11 SLTA yang telah memiliki komputer.

"Sesuai instruksi pemerintah provinsi mengenai pelaksanaan UNBK, saat ini kami sedang tahap persiapkan kerja sama dengan SLTA dalam penyelenggaraan UNBK karena jumlah komputer yang tersedia di SLTP masih terbatas," katanya.

Di samping itu kesiapan setiap sekolah juga harus dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan dan disampaikan pada Dinas Pendidikan provinsi.

Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Almisri menambahkan 17 SLTP yang akan mengikuti UNBK terdiri dari 10 SMP dan MTs negeri dengan siswa berjumlah 2.457 orang dan tujuh SMP dan MTs swasta dengan siswa berjumlah 411 orang.

"Bila dilihat dari ketersediaan sarana komputer, semula hanya SMPN 2 dan SMPN 4 yang akan melaksanakan UNBK namun karena arahan pemerintah provinsi terkait pelaksanaan UNBK, maka semua SLTA harus siap menampung semua siswa SLTP sehingga disiapkan kerjasama untuk penyelenggaraan UNBK," katanya.

Ia menerangkan pembagian tempat UNBK SLTP yang ditumpangkan ke SLTA itu salah satunya dilakukan dengan memperhatikan jumlah siswa antar sekolah.

"Jadi tidak boleh satu SMP ditempatkan ujian di dua SMA sehingga penempatan disusun dengan memperhatikan jumlah siswa. Kemungkinan pelaksanaan ujian akan dibagi dalam bentuk shif karena ada SMA yang menampung dua sampai tiga SMP," katanya.

Sementara, Ketua Komisi II DPRD setempat Rismaidi mendukung pelaksanaan UNBK karena akan mengefisienkan pelaksanaan ujian dan mencapai target integritas karena kecil kemungkinan adanya kebocoran soal maupun siswa menyontek.

"Kami harap persiapan mulai dari komputer, teknisi dan sarana lainnya dilakukan dengan matang. Diharapkan pihak sekolah dan orangtua memberi arahan bagi siswa agar dapat mengatur waktu belajar dan istirahat dengan baik sehingga dapat fokus saat ujian nanti," katanya. (*)