Padang Anggarkan Dana Rp1 Miliar Bangun Pariwisata

id Wisata

Padang Anggarkan Dana Rp1 Miliar Bangun Pariwisata

Pantai Padang, Sumater Barat. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat menganggarkan dana hingga Rp1 miliar untuk membangun dan merenovasi beberapa objek wisata pada tahun ini.

"Dana tersebut akan digunakan untuk membuat taman, lapangan parkir, dan 'landmark' atau simbol kota," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang, Medi Iswandi di Padang, Selasa.

Dia menerangkan dana tersebut masih akan bertambah bergantung pada investasi yang masuk.

Sementara beberapa objek wisata yang akan dibenahi seperti penyediaan lapangan parkir di Pantai Muaro Lasak dan Pantai Cimpago beserta pedestrian atau tempat jalan kaki yang saat ini telah rampung 500 meter.

Kemudian "landmark" Padang yang akan dibuat pada beberapa lokasi seperti Gunung Padang atau Ruang Taman Hijau Imam Bonjol.

Selain itu, dia berkata beberapa taman di tengah dan pinggiran kota akan menjadi bagian dari dana tersebut.

"Bila ada investor akan mulai pembangunan Diorama di kawasan Muaro dan Gunung Padang," ujarnya.

Saat ini pihaknya juga menunggu investor memperkuat penataan di tepi pantai Padang, Air Manih dan Bungus serta pulau di sekitarnya.

Termasuk ke dalamnya menambah pedestrian, wisata air dan kereta gantung pantai.

"Yang terdekat dari investasi dibangun masjid tepi pantai di kawasan Muaro," kata dia.

Terkait adanya permasalahan sampah dan bangkai kapal di sekitar pantai, dia mengatakan terus berkoordinasi dengan berbagai pimpinan daerah dan masyarakat.

Dia mengimbau masyarakat tidak membuang sampah lagi ke sungai atau selokan.

Pengamat lingkungan hidup dari Universitas Andalas Padang, Dr Ardinis Arbain mengatakan pembangunan pariwisata harus sejalan dengan konservasi lingkungan.

Seperti masalah sampah di Pantai harus segera diatasi karena mengganggu pengunjung sekaligus juga makhluk hidup lainnya.

Dia menjelaskan sampah yang berasal dari daratan akan merusak Terumbu Karang di Pantai yang menyebabkan matinya ikan.

"Penguatan masyarakat sadar wisata perlu sejalan dengan sosialisasi dalam penyelamatan lingkungan," ujarnya. (*)