Bukittinggi Target Luas Tanam Cabai 52 Hektar

id cabai

Bukittinggi Target Luas Tanam Cabai 52 Hektar

Foto Ilustrasi - Cabai. (Antara)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kota Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) targetkan menanam cabai merah di lahan seluas 52 hektar untuk membantu menjaga kestabilan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap komoditas tersebut.

"Cabai memang sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Target dari Kementerian Pertanian tahun ini naik dari tahun sebelumnya dengan luas tanam 41 hektar dan target luas tanam tiga sampai lima hektar per bulan. Tahun lalu produksi rata-rata mencapai tujuh ton per hektar" kata Kepala Bidang Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan setempat, Teti Adrianis di Bukittinggi, Senin.

Ia menerangkan hanya dua dari tiga kecamatan di daerah itu yang efektif digunakan untuk ditanami cabai yaitu di kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) dan Mandiangin Koto Selayan (MKS).

Karena keterbatasan lahan, petani di daerah itu menggunakan lahan sawah untuk menanam cabai sambil menunggu musim tanam berikutnya sehingga tidak memungkinkan bila produksi salah satu komoditas digenjot karena akan mengurangi produksi komoditas lain.

"Belum ada lahan khusus budidaya cabai di Bukittinggi dan saat ini juga belum diterapkan teknologi atau perlakuan khusus dalam budidaya cabai, masih bergantung pada kondisi cuaca," ujarnya.

Di samping memanfaatkan lahan, pemenuhan kebutuhan cabai juga akan didukung melalui partisipasi masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam komoditas tersebut.

"Dalam APBD 2017 telah dianggarkan Rp94 juta untuk penyediaan bibit cabai yang akan dibagikan ke rumah tangga. Diharapkan dapat terlaksana pada Mei 2017," katanya.

Ia menyebutkan akan disiapkan sekitar 7.500 bibit dan setiap rumah tangga akan mendapat lima sampai sepuluh bibit cabai.

"Kami harap setelah kegiatan dapat terlaksana, masyarakat dapat mendukungnya. Jadi sekiranya butuh cabai, cukup petik di halaman. Hal ini akan mengurangi tingginya permintaan cabai yang berakibat pada kenaikan harga," ujarnya.

Sebelumnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota mempelopori pengembangan cabai di pekarangan rumah masyarakat sebagai solusi memenuhi kebutuhan cabai di daerah.

"Saya minta kepala daerah membantu siapkan bibit, bagikan 10 sampai 20 batang untuk ditanam di pekarangan masyarakat, jika semua kabupaten kota melakukan akan mencegah terjadinya kelangkaan cabai," kata dia. (*)