Batam, (Antara Sumbar) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengingatkan semua negara balapan dalam upaya menarik sebanyak mungkin investor dengan cara terus mempermudah dan mempersingkat izin investasi agar pengusaha nyaman serta aman.
"Persaingan sengit karena semua negara berebutan menarik investor dan kita tidak saja berhadapan dengan Malaysia dan Singapura tapi juga Vietnam dan Thailand yang juga rajin tawarkan kemudahan investasi," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong kepada pers di Batam, Kepulauan Riau, Sabtu.
Dia berada di Batam untuk meluncurkan Perluasan Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) Tahap II.
Menurut dia, kondisi seperti sekarang ini membuat semua pemerintah di masing-masing negara berupaya merubah dan memperbaharui serta membatalkan regulasi yang dianggap tidak pro dunia usaha.
Pemerintah Indonesia, katanya, juga selalu berupaya membuat terobosan serta berupaya menghilangkan semua jenis regulasi yang dinilai menghambat masuknya investor.
"Ini benar-benar balapan untuk bisa tarik investasi ke dalam negeri. Kita tak bisa berdiam diri dan bertahan lagi tapi harus proaktif," katanya.
Pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, katanya, juga berupaya menghilangkan cara dan pola pikir yang selama ini persulit izin investasi, kalau ada yang tidak sanggup menjalankan maka akan disingkirkan.
"Mohon maaf mungkin ada yang tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Pola pikir yang lama yaitu senang memperlambat izin investasi agar dihilangkan dan kalau ada yang tidak setuju akan disingkirkan," kata Thomas.
Menurut data BKPM realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam tahun 2016 sebesar Rp6,26 triliun (71 Proyek), meningkat sebesar 46,6 persen dibandingkan periode sebelumnya tahun 2015 sebesar Rp4,27 triliun (63 Proyek).
Realisasi PMA ini umumnya didominasi oleh sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya, serta industri mineral non logam dan industri kimia dasar. Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2016 sebesar Rp489,5 miliar (75 proyek), mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13 kali lipat dari tahun 2015 sebesar Rp34,7 miliar (77 proyek).
Peningkatan PMDN ini disebabkan oleh peningkatan pada proyek-proyek investasi pertambangan minyak dan gas alam serta proyek-proyek properti di Kota Batam pada tahun 2016.
"Batam akan terus kita dorong sebagai kawasan utama investasi di Indonesia," katanya. (*)
Berita Terkait
Banyak orang sempat pesimis, investasi 2022 lebih Rp1.200 triliun
Selasa, 24 Januari 2023 16:23 Wib
Realisasi investasi di luar Jawa tumbuh pesat sepanjang triwulan III 2022
Senin, 24 Oktober 2022 13:57 Wib
BNI gandeng BKPM dorong UMKM memiliki NIB
Kamis, 22 September 2022 13:30 Wib
BKPM nilai kinerja PTSP-PPB Kabupaten Dharmasraya
Jumat, 8 Juli 2022 17:37 Wib
Menteri Bahlil kejar proyek yang dapat insentif
Kamis, 7 Juli 2022 7:40 Wib
Menteri Bahlil sebut investasi hilirisasi DME kurangi impor LPG RI
Jumat, 13 Mei 2022 20:26 Wib
Dongkrak ekonomi, BKPM target investasi Rp1.200 triliun pada 2022
Selasa, 23 November 2021 12:53 Wib
BKPM pusat lakukan penilaian pada kinerja PTSP-PPB DPMPTSP Naker Agam
Senin, 7 Juni 2021 14:25 Wib