PARFI : Pemda Didorong Bangun Bioskop

id Parfi

PARFI : Pemda Didorong Bangun Bioskop

Pengurus Parfi Sumbar Pengurus Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Pengurus Daerah Sumatera Barat (Sumbar). (ANTARA SUMBAR/Syarul Rahmat)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua I Bidang Organisasi Keanggotaan dan Kadernisasi Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) pusat Ismail Sofyan Sani, mendorong pemerintahan daerah (Pemda) untuk membangun bioskop di daerah masing-masing.

"Pembangunan itu pada tiap kabupaten dan kota, sehingga terjadi pemerataan bioskop yang mempunyai hubungan dengan kemajuan perfilman Indonesia," kata Ismail diwawancarai usai jadi pemateri di Padang, Minggu.

Dengan pemerataan itu, ujarnya diharapkan bioskop semakin banyak sebagai saluran dan masing-masingnya dapat berkompetisi dalam artian sehat.

Selain itu pemerintah diharapkan pemutaran film Indonesia diberi porsi yang lebih. Karena banyak film-film produksi dalam negeri yang dinilai mumpuni saat ini.

Hal yang sama juga dikatakan aktor senior Roy Marten, ia mengatakan pemerataan bioskop yang beragam diperlukan agar tidak terjadi "monopoli".

Pada bagian lain saat ditanyai tentang perfilman Sumbar, Ismail mengatakan daerah tersebut mempunyai potensi untuk bersaing di kancah nasional.

"Sumbar memiliki banyak tempat-tempat yang menarik, memiliki budaya, sejarah, dan tokoh. Itu potensi, sebut saja tokoh, masih banyak yang perlu dikenalkan melalui film," kata aktor yang juga sutradara itu.

Apalagi, katanya, daerah ini juga dikenal dengan karya-karya sastranya.

"Dengan dasar itu seharusnya film tentang Sumbar lebih banyak, dan film itu dibuat oleh orang sini," ujarnya.

Sementara Parfi Sumbar mulai melakukan hal tersebut. Saat ini organisasi itu dalam proses pembuatan dua buah film berlatar belakang Sumbar.

Kedua film itu berjudul "Cinta Di bawah langit", dan "2891 Mdpl". Pemain dalam film tersebut direncanakan seluruhnya berasal dari Sumbar, berdasarkan hasil casting yang dilakukan.

Ketua Umum Parfi Sumbar, Fadly Amran berencana melakukan kerjasama dengan sejumlah pihak seperti Institus Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, yang memiliki program study perfilman. (*)