ASITA Imbau Wisatawan Utamakan Keamanan Bukan Keindahan

id Ian Hanafiah

ASITA Imbau Wisatawan Utamakan Keamanan Bukan Keindahan

Ketua ASITA Sumbar, Ian Hanafiah. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Association of the Indonesian Tours and Travel (Asita) Sumatera Barat, Ian Hanafiah mengimbau wisatawan untuk lebih mengutamakan keamanan dan keselamatan dibandingkan menikmati keindahan objek-objek yang dikunjungi di provinsi itu.

"Jangan karena ingin menikmati keindahan, memotret objek yang bagus dan tampil keren, malah melupakan keselamatan diri," kata dia di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal tersebut berkaitan dengan banyaknya wisatawan lokal maupun luar daerah yang mengunjungi lokasi-lokasi bukan objek wisata, namun memacu adrenalin dan cukup berisiko.

Sebagai contoh, katanya, lokasi rel kereta api yang berada di atas perlintasan Bukittinggi-Padang tepatnya di Kota Padang Panjang.

Ia menjelaskan rel kereta api tersebut berada pada ketinggian dan banyak wisatawan berkunjung khususnya kalangan muda-mudi yang ingin mendapatkan potret bagus, namun tidak ada pengawasan karena bukan merupakan objek wisata.

"Ini cukup berisiko. Hendaknya wisatawan dapat belajar pada kejadian di Niagara Mini atau Bendungan Koto Pulai, Padang yang menelan korban karena tidak mengutamakan keamanan," katanya.

Ia mengimbau wisatawan dan masyarakat setempat untuk mengarahkan wisata ke hal-hal yang lebih positif dan tetap berhati-hati dalam mengunjungi objek-objek berisiko.

"Pemerintah di kabupaten dan kota hendaknya juga turut mengambil tindakan. Jangan nantinya setelah ada korban, baru ada ketegasan untuk keselamatan," ujarnya.

Namun, ia mengakui mengunjungi objek-objek berisiko sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam wisata ekstrem secara mutlak, sebab adrenalin setiap individu dalam menilainya berbeda-beda.

Selain itu, ia menambahkan jika suatu kawasan memang berpotensi dijadikan objek wisata, pemerintah setempat hendaknya dapat mempersiapkan saran dan prasarana yang dibutuhkan sehingga dapat memenuhi kategori-kategori yang dibutuhkan.

"Nantinya dapat dipertimbangkan dari berbagai sisi kelayakan suatu kawasan sebagai objek wisata atau malah dilakukan pelarangan dalam berkunjung dengan aturan-aturan tertentu," katanya.

Sebelumnya terkait kunjungan ke lokasi berisiko, seorang mahasiswa bernama Aldo Agrawira sempat hilang terbawa arus di Bendungan Koto Pulai, Padang pada awal Januari 2017 saat mandi di lokasi air terjun niagara mini.

Lokasi tersebut bahkan telah dinyatakan sebagai bukan kawasan wisata oleh pemerintah setempat namun tetap menjadi salah satu tempat favorit muda-mudi untuk berfoto. (*)