New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia turun pada Selasa (Rabu pagi WIB), tertekan oleh meningkatnya produksi minyak mentah Amerika Serikat dan dolar AS yang lebih kuat.
Rata-rata produksi minyak mentah AS diperkirakan 8,9 juta barel per hari pada 2016. Produksi minyak mentah negara itu diperkirakan mencapai rata-rata 9,0 juta barel per hari pada 2017 dan 9,5 juta barel per hari pada 2018, Badan Informasi Energi AS mengatakan dalam Prospek Energi Jangka Pendek bulanan yang dirilis Selasa.
Sementara itu, dolar naik tipis terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa, didukung oleh pembelian teknis. Dolar yang lebih kuat membuat harga-harga komoditas dalam dominasi greenback seperti minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret merosot 0,84 dolar AS menjadi menetap di 52,17 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April, turun 0,67 dolar AS menjadi ditutup pada 55,05 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib