Sumbar Perlu Pejuang Guna Peroleh Desa Emas

id Desa Emas

Parit Malintang, (Antara Sumbar) - Ketua Kelompok Kerja Industrialisasi Pedesaan Komite Ekonomi dan Industri Nasional Aries Muftie mengatakan Sumatera Barat perlu pejuang di masing-masing nagari (desa adat) agar memperoleh penghargaan Desa Emas.

"Pejuang tersebut berasal dari tokoh adat, tokoh masyarakat dan bahkan pemuda di setiap nagari," katanya saat Seminar Nasional dan Bimbingan Teknis Percepatan Masyarakat Ekonomi Syariah Melalui Perwujudan Nagari Emas, di Parit Malintang, Padangpariaman, Kamis.

Ia mengatakan tokoh tersebut yang akan mengajak masyarakat untuk memiliki sifat gotong royong, bekerja keras, dan saling membantu guna mewujudkan nagari yang mandiri sehingga memperoleh penghargaan sebagai Desa Emas.

Mewujudkan memerlukan sikap fokus dari masyarakat untuk membangun nagari, rasa persaudaraan tinggi, dan membuat suatu lembaga, katanya.

"Untuk lembaga dapat memanfaatkan Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) yang saat ini gencar disosialisasikan pemerintah," ujarnya.

Ia menjelaskan BUMNag merupakan salah satu cara agar perekonomian warga nagari menjadi lebih baik namun diperlukan pejuang untuk mewujudkan itu.

Selain itu, sebutnya pemerintah telah mengalokasikan dana untuk setiap nagari Rp1 miliar sampai Rp1,5 miliar per tahun sehingga pembangunan nagari dapat menjadi lebih baik.

"Dengan anggaran yang besar itu maka tidak ada lagi alasan nagari untuk susah berkembang," ujarnya.

Ia mengatakan dengan anggaran tersebut maka nagari bisa mandiri karena desa-desa di Korea hanya dimodalkan pemerintahnya sekitar Rp20 juta namun negara itu sekarang telah maju karena pertumbuhan ekonomi merata.

Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Padangpariaman, Jonpriadi mengatakan pihaknya dan organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah sedang membina lima BUMNag di daerah itu yang nantinya nagari pemilik badan usaha itu dapat memperoleh penghargaan Desa Emas.

"Lima BUMNag tersebut hanya sebagai contoh dan nantinya akan dikembangkan ke nagari lainnya," ujarnya.

Adapun BUMNag yang menjadi contoh tersebut yaitu Nagari Lubuk Alung Kecamatan Lubuk Alung, Nagari Sungai Sariak Kecamatan VII Koto Sungai Sariak, Nagari Ulakan Kecamatan Ulakan Tapakis, Nagari Sungai Sirah Kuraji Hulu Kecamatan Sungai Geringging, dan Nagari Pakandangan Kecamatan VI Lingkuang.

Saat ini Padangpariaman memiliki 29 BUMNag dari 103 nagari di daerah itu yang mana dua BUMNag telah beroperasi dan sisanya dalam proses penyelesaian. (*)