Dinkes: Tingkatkan Kebersihan Lingkungan Cegah DBD

id DBD

Dinkes: Tingkatkan Kebersihan Lingkungan Cegah DBD

Ilustrasi - Waspada DBD. (Antara)

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan Solok, Sumatera Barat, meminta masyarakat daerah ini meningkatkan kebersihan lingkungan tempat tinggalnya setelah petugas kesehatan menemukan jentik nyamuk aedes aegypti yang menularkan demam berdarah dengue.

"Hingga Januari 2017 kasus DBD sudah mencapai 13 kasus. Setelah dilakukan pemeriksaan ke rumah warga yang terserang DBD, petugas menemukan jentik nyamuk aedes aegypti di sejumlah tempat," kata Kepala Seksi Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Solok Selatan dr. Kusharni di Padang Aro, Selasa.

Dalam upaya mencegah DBD, katanya, masyarakat perlu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui gerakan 3M, yakni menutup, menguras, dan mengubur.

"Apalagi cuaca akhir-akhir ini tergolong ekstrem dan sering turun hujan," katanya.

Pencegahan lainnya yang bisa dilakukan masyarakat, imbuhnya dengan pemberian bubuk abate. Bubuk abate bisa diperoleh di Puskesmas dan diberikan secara gratis.

Bagi rumah warga yang ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti, sebutnya dilakukan pengasapan nyamuk atau fogging untuk membunuh jentik nyamuk serta nyamuk dewasa.

Hingga kini sudah dua lokasi yang telah difogging, yakni Jorong Kampung Palak, Nagari Pasir Talang Selatan, Kecamatan Sungai Pagu. Kemudian daerah Sungai Aro Aer Angek, Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh.

"Dua minggu kemudian fogging akan kami ulang sekali lagi setelah dipantau apakah masih ditemukan jentik nyamuk atau tidak," ujarnya.

Hasil penelusuran perjalanan yang dilakukan terhadap pasien DBD, katanya tidak semua pasien DBD di Solok Selatan pernah melakukan perjalanan ke luar Solok Selatan.

"Seperti pasien di Pakan Rabaa, warga yang terserang DBD tersebut tidak pernah keluar daerah. Dan ditemukan jentik nyamuk aedes aegypti di sekitar rumahnya," ujarnya.

Seorang warga Kampung Palak, Hendrivon menyebutkan anaknya positif terserang DBD dan sempat dirawat di rumah sakit daerah setempat selama empat hari.

"Menurut petugas, anak saya digigit nyamuk aedes aegypti di Padang karena dia kuliah di Padang. Tapi setelah petugas memeriksa rumah, ternyata ditemukan jentik nyamuk," ujar warga Kampung Palak ini.

Ketika dirawat di rumah sakit, trombosit anaknya sempat menurun hingga 117.000.

Kemudian petugas melakukan pengasapan nyamuk di sekitar rumahnya setelah menemukan jentik nyamuk aedes aegypti. (*)