Sijunjung akan Kembangkan Wisata Dulang Emas

id Rizal Effendi

Sijunjung akan Kembangkan Wisata Dulang Emas

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung, Rizal Effendi. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, berencana mengembangkan paket wisata mendulang emas di Nagari Sisawah, Kecamatan Sumpur Kudus, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

"Ini akan menarik bagi pendatang yang ingin mencoba mencari emas secara tradisional. Apalagi emas yang didapatkan bisa dibawa pulang," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sijunjung, Rizal Effendi saat dihubungi dari Padang, Rabu.

Ia mengatakan aktivitas mencari emas secara tradisional di Nagari Sisawah itu memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan dan hal itu merupakan salah satu bentuk inovasi baru dalam sektor pariwisata.

Jika pengembangan potensi itu dilakukan maksimal, katanya, tentu akan membuat Nagari Sisawah lebih ramai pengunjung sehingga dapat pula berdampak baik bagi potensi wisata lainnya di daerah itu.

"Ini tentu akan membuat publikasi wisata lainnya seperti ngalau dan produk rotan juga semakin berkembang," katanya.

Secara umum, ia menjelaskan aktivitas pencarian emas secara tradisional di Kabupaten Sijunjung sebenarnya tersebar di beberapa titik di antaranya Sungai Batang Kuantan, Mundam Sakti dan Sungai Betung.

Ia menjelaskan aktivitas itu sebenarnya sudah menjadi budaya masyarakat setempat yang rata-rata bekerja sebagai petani.

Bahkan, mendulang juga dilakukan anak-anak setempat sepulang sekolah untuk sekaligus mengisi waktu mereka bermain.

Sementara itu, warga setempat, Gusmaidar (57) mengatakan dalam aktivitas mendulang emas, semakin dalam ia mengeruk di sekitar pasir-pasir yang berada di bawah batu sungai, maka semakin besar peluangnya mendapatkan emas.

Ia menjelaskan untuk mendulang emas dibutuhkan tempurung kepala yang sudah dibelah dua untuk mengambil pasir-pasir di bawah batu kali.

Kemudian dimasukan ke jae atau alat untuk mendulang yang terbuat dari kayu dan setelah pasir yang dikumpulkan cukup banyak, maka jae dimasukan ke sungai.

Nantinya, katanya, alat tersebut diberikan gerakan memutar untuk mengaduk pasir sehingga hanyut sedikit demi sedikit.

Untuk mengumpulkan butiran emas yang didapatkan dari aktivitas tersebut, emas dimasukan ke dalam batok kelapa yang sudah diberi plastik hitam dan diisi air. (*)