Batusangkar, (Antara Sumbar) - Penerapan filosofi orang Minangkabau "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabulah" (ABS-SBK) dalam kehidupan sehari-hari salah satu upaya mengantisipasi penyakit masyarakat (Pekat) yang marak terjadi akhir-akhir ini di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Terjadi fenomena sosial di tengah masyarakat akhir-akhir ini seperti kasus bunuh diri, pencabulan anak, kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, pelecehan seksual dan sebagainya, tidak terlepas dari rendahnya pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai agama, adat, dan budaya, kata anggota DPRD Tanah Datar, Dekminil saat acara Musrenbang Kecamatan Salimpaung, Rabu.
Ia menyebutkan kegiatan dalam menunjang pelaksanaan ABS-SBK ini antara lain pelatihan adat, budaya, dan agama bagi pemuda, tokoh masyarakat, adat, dan lembaga unsur nagari (desa adat) lainnya.
Untuk itu, ujarnya, melalui kegiatan ABS-SBK mudah-mudahan fenomena sosial itu dapat ditekan atau dihilangkan sama sekali.
Ia mengatakan dalam penerapan ABS-SBK ini, peran ninik mamak (tokoh adat) harus menjadi teladan bagi masyarakat dan anak kemenakan di nagari.
"Ninik mamak dalam nagari adalah orang yang dihormati, ditinggikan seranting dan didahulukan selangkah, keberadaannya harus dapat dijadikan contoh teladan bagi anak kemenakan dan masyarakat," sebutnya.
Untuk itu, para ninik mamak wajib mengetahui adat istiadat dan budaya mengingat fungsinya sebagai pengayom, pembimbing, dan mengatur anak kemenakan dalam segenap aspek kehidupan.
"Ninik mamak yang bernaung dalam lembaga kerapatan adat nagari (KAN) cukup besar fungsinya memberikan warna terhadap nagari untuk memberdayakan masyarakat," katanya.
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Tanah Datar Irsal Veri Idrus Datuk Lelo Sampono menyebutkan tugas ninik mamak sangat berat karena kemajuan teknologi informasi membuat anak kemenakan tidak mengetahui adat istiadat.
"Banyak anak kemenakan kita yang lari dari aturan adat yang telah digariskan semenjak nenek moyang kita dulu," ujarnya.
Untuk itu, peran ninik mamak harus dapat membimbing anak kemenakan dapat menjalani kehidupan ini sesuai ABS-SBK.
"Kami juga menyadari bahwa saat ini juga banyak penghulu yang tidak mengetahui tugas dan peranannya sebagai ninik mamak," katanya. (*)
Berita Terkait
Sumbar beri penghargaan nagari dengan implementasi ABS-SBK terbaik
Rabu, 27 Desember 2023 20:18 Wib
Wasekjen ICMI : Tingkatkan pemahaman ABS-SBK antisipasi bunuh diri
Kamis, 23 November 2023 20:25 Wib
Ketua DPRD Sumbar nilai penerapan ABS-SBK alami kemunduran
Rabu, 15 Februari 2023 15:38 Wib
Selain jadi ikon wisata religi, Masjid Raya Sumbar baka jadi pusat pembelajaran falsafah Minangkabau
Kamis, 2 Februari 2023 21:37 Wib
Ketum PGI : ABS SBK di Sumbar tetap membuka ruang bagi masyarakat berbeda suku dan agama
Senin, 28 November 2022 22:36 Wib
Ssesi Latihan Bebas Pertama SBK Super Sport Mandalika 2022
Sabtu, 12 November 2022 10:55 Wib
Pemkot Bukittinggi siapkan ABS-SBK jadi program unggulan pendidikan dasar
Kamis, 23 Desember 2021 16:45 Wib
Wako : HJK ke-237 Bukittinggi menuju kota hebat berlandaskan ABS-SBK
Rabu, 22 Desember 2021 15:38 Wib