1,2 Juta Keluarga Akses Bantuan Pangan Nontunai

id Khofifah Indar Parawansa

1,2 Juta Keluarga Akses Bantuan Pangan Nontunai

Mensos Khofifah Indar Parawansa. (Antara)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Sebanyak 1,2 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 44 kota akan dapat mengakses Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di elektronik warung gotong royong (e-warong).

"Alhamdulillah dengan peluncuran secara serentak di 44 kota ini maka saat ini para penerima manfaat sudah dapat menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk membeli bahan pangan di e-warong," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai peluncuran BPNT di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis.

Presiden Joko Widodo secara simbolis meluncurkan secara serentak BNPT didampingi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, Menteri Negara BUMN Rini Sumarno, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D Hadad, Kepala Badan Urusan Logistik, Jarot Kusumayakti, serta Direktur Utama Bank HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara).

Mensos mengatakan penyaluran bantuan ini merupakan upaya reformasi program subsidi beras sejahtera (Rastra) yang sebelumnya telah dijalankan.

Skema bantuan tersebut mengubah metode subsidi beras yang sebelumnya disalurkan dengan harga murah untuk ditebus terlebih dahulu menjadi didapatkan oleh KPM dengan membelanjakan dana bantuan setiap bulannya untuk membeli bahan pangan di tempat pembelian bantuan pangan Non Tunai yang telah disediakan.

Skema ini diharapkan menjadi lebih efektif dan berkualitas untuk memenuhi target enam T (Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, dan Tepat Administrasi) serta memberikan nutrisi yang lebih yang lebih baik sesuai kebutuhan keluarga.

"Penyaluran bantuan sosial dan subsidi disalurkan secara non-tunai menggunakan sistem perbankan untuk kemudahan mengontrol, memantau, dan mengurangi penyimpangan," katanya.

Khofifah mengatakan penerima manfaat BPNT juga akan semakin mudah dalam mencairkan bantuan karena adanya teknologi interkoneksi dan interoperabilitas. Teknologi ini, lanjutnya, memungkinkan penerima bansos mencairkannya di seluruh ATM bank milik negara.

"Dengan adanya interkoneksi antarbank maka akses lebih mudah dan luas bagi keluarga penerima manfaat bantuan dimanapun mereka berada. Apabila sewaktu-waktu memerlukan pencairan uang bansos juga bisa dilakukan di agen BTN, BNI, BRI dan Bank Mandiri," katanya.

Khofifah menerangkan pada prinsipnya BPNT disalurkan oleh bank kepada rekening KPM. Dana tersebut tidak dapat ditarik tunai, namun hanya dapat digunakan membeli jenis pangan yang telah ditetapkan.

"Apabila uang bantuan tidak habis pada bulan berjalan, maka uang tersebut tetap tersimpan dalam rekening KPM dan dapat digunakan berbelanja pada bulan berikutnya," paparnya.

BPNT dapat dipergunakan untuk membeli beras, telur, tepung dan gula. Bahan pangan tersebut disediakan oleh Bulog, sementara lokasi pembeliannya di e-Warong yang terdiri atas e-Warong KUBE PKH, kios/warung/toko sembako yang telah menjadi agen bank, serta Rumah Pangan Kita yang telah menjadi agen bank.

Pada 2017, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai dilaksanakan secara serentak di 44 kota yang terdiri dari tujuh kota di Sumatera, 34 kota di Jawa dan tiga kota di wilayah timur.

Adapun target penyaluran pada 2017 adalah sekitar 1,286 juta KPM dengan total nilai sebesar Rp1,7 triliun. Target ini direncanakan meningkat signifikan pada tahun 2018 menjadi sekitar 10 juta keluarga penerima bantuan. (*)