Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meminta bupati dan wali kota di daerah itu menyurati maskapai Garuda Indonesia untuk meninjau ulang harga tiket rute Padang-Jakarta yang dinilai cukup mahal sehingga menjadi salah satu pemicu inflasi.
Saya minta bupati dan wali kota kirim surat ke Dirut Garuda untuk melobi agar harga tiket penerbangan Padang-Jakarta bisa diturunkan sedikit terutama saat musim padat penumpang dalam upaya menekan angka inflasi, katanya di Padang, Selasa.
Ia menyampaikan hal itu usai pertemuan tingkat tinggi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar dihadiri Kepala perwakilan Bank Indoensia Sumbar, Puji Atmoko dan bupati serta wali kota membahas evaluasi program 2016 dan program 2017.
Ia menilai harga tiket yang ditetapkan Garuda Indonesia terlalu mahal terutama pada saat padat penumpang sehingga menjadi pemicu inflasi.
Saat musim mudik Lebaran harga tiketnya bisa mencapai Rp1,8 juta, padahal lama penerbangan hanya 1,5 jam, namun tetap saja dibeli karena orang butuh pulang kampung, katanya.
Ia berharap perusahaan BUMN itu sedikit mengurangi keuntungan dengan tidak mematok tarif yang terlalu tinggi saat masa padat penumpang.
"Saya tidak minta harganya diturunkan terlalu murah, misalnya kalau dalam kondisi normal Rp1,1 juta, maka saat ramai cukup Rp1,3 juta saja, jangan sampai Rp1,8 juta," kata dia.
Ia menyebutkan Sumatera Barat merupakan daerah dengan jumlah perantau terbesar di Indonesia dan biasanya untuk pulang kampung paling banyak menggunakan angkutan udara dan ditambah oleh sektor pariwisata yang sedang menggeliat.
Kenapa saya meminta Garuda merasionalisasi tiket, karena kalau tarif Garuda turun maskapai yang lain akan ikut turun juga, lanjutnya.
Ia mengatakan sebelumnya sudah menyurati garuda terkait fluktuasi harga tiket namun balasan yang diberikan terlalu normatif.
"Dalam surat balasannya dinyatakan harga tiket Garuda berada dalam koridor batas atas dan tarif batas bawah yang ditetapkan pemerintah, semua orang juga tahu hal itu," ujarnya.
Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar mencatat angkutan udara menjadi pemicu inflasi tertinggi di Padang pada Desember 2016.
"Inflasi pada Desember mencapai 0,07 persen, angkutan udara dan pasir menjadi penyumbang terbesar dengan andil 10,41 dan 29,23," kata Kepala BPS Sumbar, Sukardi.
Ia menilai Desember merupakan jadwal libur sehingga penggunaan angkutan udara meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebagaimana juga terjadi saat Lebaran. (*)
Berita Terkait
KPK tangkap tersangka kasus suap pajak di Sulsel
Kamis, 11 November 2021 8:59 Wib
STKIP Adzkia resmi jadi Universitas, Irwan Prayitno jabat Rektor
Jumat, 1 Oktober 2021 13:35 Wib
Irwan Prayitno luruskan informasi terkait polemik anggaran mobil dinas Mahyeldi-Audy
Selasa, 17 Agustus 2021 20:42 Wib
Hasil Survei Parameter Politik Indonesia: Prabowo Subianto capres terkuat
Sabtu, 5 Juni 2021 14:25 Wib
Irwan Prayitno menjadi Guru Besar Luar Biasa di UNP
Senin, 15 Februari 2021 13:52 Wib
KPU Sumbar nilai status tersangka tidak pengaruhi elektabilitas calon kepala daerah
Senin, 1 Februari 2021 11:30 Wib
KPU Sumbar nilai MK tidak berwenang mengadili gugatan Mulyadi
Senin, 1 Februari 2021 10:46 Wib
KPU Limapuluh Kota tunjuk Sudi Prayitno jadi pengacara di MK
Sabtu, 23 Januari 2021 18:02 Wib