Dua Sungai di Limapuluh Kota Siaga

id BPBD

Dua Sungai di Limapuluh Kota Siaga

Ilustrasi, logo BPBD. ( Antara)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Dua sungai di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) dalam kondisi siaga akibat tingginya curah hujan yang mengguyur daerah tersebut sejak dua hari terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Nasriyanto saat dihubungi dari Payakumbuh, Selasa sore, mengatakan kedua sungai Batang Sinama dan Batang Maek yang mengalir di daerah itu tidak mampu menampung debit air yang cukup besar sehingga merendam beberapa pemukiman masyarakat yang berada di sekitarnya.

Sungai Batang Maek membuat Jorong Banjaranah Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru terendam setinggi 30 cm. Kondisi tersebut mengenangi ruas jalan lintas Sumbar-Riau yang mengakibatkan akses kedua daerah terganggu.

Kemudian luapan Batang Sinama melumpuhkan proses belajar dan mengajar di beberapa sekolah di Kenagarian Sarilamak, Kecamatan Harau. Tinggi genangan air pada nagari tersebut mencapai 50 hingga 60 cm.

Luapan sungai terjadi tadi siang, namun genangan air itu hanya berkisar tidak terlalu lama. Setelah itu air sungai mulai surut.

Ada dua dari tiga sungai besar di Kabupaten Limapuluh Kota yang meluap karena hujan lebat di kawasan perbukitan dan hulu sungai. Ini yang membuat beberapa titik di Kecamatan Harau dan Pangkalan terendam banjir, terlebih daerah tepi sungai, ujar dia.

Ia mengatakan banjir yang menggenangi beberapa titik itu tidak lepas dari faktor geografis, seperti di Jorong Banjaranah yang pemukiman warga lebih rendah dari bibir sungai. Padahal jaraknya hanya 800 meter dari bibir Batang Maek.

Sedangkan di Batang Sinama debut air memang cukup besar sehingga merendam beberapa jorong di Kenagarian Sarilamak, seperti Jorong Buluh Kasok dan Purwajaya.

Nasrianto menyebutkan potensi hujan yang masih tinggi di bagian barat Provinsi Riau dan utara Sumbar akan mengancam permukiman masyarakat yang berada di tepi sungai.

Pihaknya mengimbau masyarakat dihimbau waspada dan berinisiatif mengungsi jika air sampai ke pemukiman masyarakat.

"Yang kami takutkan adalah banjir bandang. Memang sekarang hanya sungai meluap saja, namun potensi banjir bandang ada mengingat intensitas hujan masih tinggi," kata dia.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Padang Pariaman melaporkan 75 persen wilayah Sumbar diguyur hujan pada Selasa siang.

"Estimasi terjadinya hujan diperkirakan hingga malam hari," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padang Pariaman, Budi Samiaji.

Untuk itu, ia mengimbau masyarakat agar mewaspadai perubahan cuaca mendadak.Pihaknya akan memperbaharui informasi jika ada perubahan dinamika atmosfer. (*)