Jakarta, (Antara Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin pagi bergerak menguat tipis sebesar lima poin menjadi Rp13.355, dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.360 per dolar AS.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa mata uang rupiah menguat terhadap dolar AS, namun cenderung terbatas karena dibayangi oleh potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate).
"Di tengah situasi itu, pelaku pasar uangn cenderung berhati-hati untuk masuk ke dalam aset-aset mata uang berisiko, salah satunya rupiah," kata Reza Priyambada.
Menurut dia, salah satu sentimen positif dari domestik yang menopang rupiah yakni adanya kesepakatan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Arab Saudi.
"Diharapkan kerja sama antar megara itu dapat menjaga pertumbuhan ekonomi domestik," katanya.
Sementara itu,Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menambahkan bahwa dolar AS terlihat mendominasi di pasar global sehingga menahan penguatan rupiah lebih tinggi.
"Kombinasi antara penurunan harga minyak mentah dan ekspektasi kenaikan suku bunga di AS dapat mendorong dolar AS kembali terapresiasi," kata Ariston Tjendra.
Ia mengatakan bahwa pelaku pasar kini sedang mencermati komentar-komentar lebih lanjut mengenai peluang kenaikan suku bunga dari pejabat The Fed, termasuk dari Janet Yellen. (*)
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Rupiah Selasa pagi turun 7 poin menjadi Rp16.244 per dolar AS
Selasa, 23 April 2024 9:47 Wib
Rupiah Senin pagi naik 45 poin menjadi Rp16.215 per dolar AS
Senin, 22 April 2024 9:13 Wib
Sepekan, harga BBM imbas Iran-Israel hingga langkah BI jaga rupiah
Minggu, 21 April 2024 8:36 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib