BMKG: Pasaman Barat dan Pasaman Berpotensi Banjir

id Banjir, BMKG, Sumbar

BMKG: Pasaman Barat dan Pasaman Berpotensi Banjir

(ANTARA FOTO/Iggpy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ketaping, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan daerah Pasaman Barat dan Pasaman berpotensi banjir karena adanya awan-awan hujan yang menyebabkan hujan intensitas lebat.

"Potensi awan-awan hujan terjadi karena adanya daerah belokan massa udara di wilayah utara Sumbar yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Ketaping Padangpariaman, Budi Samiadji saat dikonfirmasi dari Padang, Jumat.

Ia mengatakan secara umum kondisi atmosfer Sumbar saat ini cukup labil karena dalam masa peralihan dari musim basah ke musim kering.

Selain potensi hujan di dua daerah itu, katanya beberapa daerah lain juga berpotensi diguyur hujan tiga hari ke depan karena pertumbuhan awan-awan hujan lokal di Maninjau dan Gunung Singgalang berpotensi menimbulkan hujan sedang di Padang Panjang, Malalak, Lubuk Basung, dan Tandikek.

"Dapat meluas ke Agam bagian timur, Bukitinggi, Payakumbuh, Limapuluh Kota bagian barat khususnya antara siang hingga sore hari," ujar dia.

Kemudian pertumbuhan awan hujan Singkarak berpotensi menimbulkan hujan intensitas ringan hingga sedang di Kota Solok, Tanah Datar meluas ke Sawahlunto, Sijunjung, Kabupaten Solok bagian timur khususnya antara siang hingga malam hari.

"Hujan lokal juga terjadi di wilayah Alahan Panjang, Pesisir Selatan bagian timur, Lembah Gumanti, Solok Selatan khusus pada sore hingga malam," katanya.

Selain itu hujan terkadang disertai petir juga terjadi di Padang, Padang Pariaman bagian pesisir, Pesisir Selatan bagian barat, Tiku, Kota Pariaman, Mentawai khususnya Siberut dan Sipora.

Ia menyebutkan selain banjir di Pasaman Barat bagian utara dan Pasaman bagian utara

dampak lainnya seperti longsor kategori ringan juga terjadi di Lembah Anai, Sitinjau, Limapuluh Kota bagian timur, Alahan Panjang, dan Malalak.

Kemudian genangan air mudah surut di Padang bagian barat, dan Padang Pariaman bagian barat.

Untuk itu, Budi mengimbau masyarakat agar mewaspadai waspadai perubahan cuaca mendadak. "Masyarakat yang hendak keluar rumah sebaiknya membawa jas hujan dan payung karena cuaca yang rentan berubah-ubah," ujar dia.

Pihaknya akan memperbaharui informasi jika ada perubahan dinamika atmosfer. (*)