Polres Bukittinggi Lakukan Razia Antisipasi Premanisme

id Razia, Preman, Polres, Bukittinggi

Polres Bukittinggi Lakukan Razia Antisipasi Premanisme

Kepala Bagian Operasional Polres Bukittinggi, Kompol Albert Zai saat meminta keterangan terhadap sejumlah pemuda diduga preman yang terjaring dalam Operasi Bina Kusuma di mana salah satu sasaran kegiatan yaitu mengantisipasi premanisme, Rabu (15/3). (ANTARA SUMBAR/Ira Febrianti)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Kepolisian Resor Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, menggelar razia untuk mengantisipasi premanisme yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat di daerah itu.

Kepala Bagian Operasional Polres Bukittinggi, Kompol Albert Zai di Bukittinggi, Rabu, mengatakan razia dilakukan di wilayah Pasar Atas, yaitu di Jalan Ahmad Yani dan di salah satu pusat perbelanjaan.

Dari informasi yang diperoleh pihaknya, petugas keamanan di pusat perbelanjaan itu mempekerjakan preman sehingga perlu ditertibkan.

"Selain itu ada pula informasi bahwa preman melakukan pemalakan terhadap petugas parkir yang berada di Jalan Ahmad Yani. Hal ini yang sekarang kami dalami untuk ditindaklanjuti," katanya.

Dari razia itu pihaknya menjaring sebanyak delapan pemuda yang diduga sebagai preman dan dibawa ke Polres Bukittinggi.

"Setelah kami mintai informasi, ternyata satu orang adalah teknisi yang sedang bertugas di pusat perbelanjaan dan dua petugas parkir legal dan tidak ada kaitan dengan premanisme atau pemalakan," ujarnya.

Pihaknya selanjutnya akan melakukan pembinaan dan pendataan terhadap lima pemuda lainnya sehingga bila suatu waktu tersangkut kasus pidana, Polres Bukittinggi telah memiliki informasi.

Ia menjelaskan, razia yang dilakukan itu merupakan bagian dari Operasi Bina Kusuma yang dilaksanakan selama 14 hari sejak 13 Maret 2017.

"Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan keamanan dan ketertiban salah satu sasarannya yaitu menertibkan premanisme dan pemalakan. Para pelaku yang terjaring dalam operasi ini akan kami bina," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat aktif menciptakan keamanan dan ketertiban serta segera melapor bila menemukan tindakan yang berpotensi menimbulkan gangguan.

"Selanjutnya kami masih akan terus melakukan razia ke lokasi lain serta melibatkan tim Satuan Kerja Keamanan Ketertiban Kota (SK4) Bukittinggi. Dengan demikian semoga dapat menghilangkan perilaku negatif tersebut," ujarnya. (*)