Solok Selatan Bagikan 17.000 Polybag untuk Tanam Cabai

Padang Aro, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, mendistribusikan 17 ribu polybag kepada masyarakat untuk menyukseskan program satu keluarga tanam 10 batang cabai.

"Cabai merupakan salah satu komoditas penyebab inflasi. Oleh sebab itu dibuat program satu keluarga tanam 10 batang cabai, dan pemerintah membantu polybag beserta bibit dan kompos," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Solok Selatan Risa Herfina di Padang Aro, Jumat.

Ia mengatakan bantuan 17 ribu polybag ini dilakukan bekerja sama dengan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) setempat.

Untuk bantuan dari pemeritah daerah, sebutnya berjumlah 8.000 polybag beserta bibit. Sedangkan sisanya 9.000 lagi bantuan TP-PKK kepada kelompok dasawisma di tiga nagari percontohan.

Ia menjelaskan bibit cabai bantuan dari pemerintah daerah berasal dari Balai Benih Induk (BBI) setempat dan akan dikirimkan ke kecamatan untuk dibagikan kepada masyarakat.

"Setiap kecamatan diberikan 1.000 polybag dan bibit cabai dan penyalurannya diserahkan pada kecamatan yang bersangkutan," katanya.

Ia berharap dengan gerakan 10 batang cabai setiap keluarga bisa mencegah lonjakan harga.

Ketua TP-PKK Solok Selatan Suriati Muzni, mengatakan setiap kader harus lebih aktif dalam mengajak masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam cabai maupun tanaman lain yang bermanfaat.

"Bantuan polybag dan bibit ini diharapkan bisa mencapai target PKK 10 juta cabai dalam polybag," katanya.

Ia menambahkan, PKK memiliki 1.751 kelompok dasawisma yang siap menyukseskan gerakan tanam 10 juta batang cabai dalam polybag.

Untuk bantuan polybag dan bibit cabai dari PKK, diberikan pada tiga nagari percontohan yang ditunjuk yaitu Pasir Talang Barat, Lubuak Gadang Timur danKapau Alam Pauah Duo.

Bantuan bibit dari PKK merupakan hasil kerjasama dengan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP).

"Kami berharap dengan 10 juta cabai dalam polybag bisa mencegah inflasi dan lonjakan harga secara signifikan," katanya. (*)