Padang, (Antara Sumbar) - Bank Indonesia perwakilan Sumatera Barat memperkirakan kondisi ekonomi provinsi itu pada triwulan II 2017 akan membaik didorong oleh akselerasi konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi.
"Pada triwulan II 2017 diperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumbar berada pada kisaran 5,3 persen hingga 5,7 persen," kata Kepala perwakilan BI Sumbar, Puji Atmoko di Padang, Senin dalam Kajian Keuangan dan Ekonomi Regional Sumbar Februari 2017.
Ia menyampaikan dari sisi permintaan konsumsi rumah tangga meningkat seiring pemberian gaji ke-13 dan 14 serta perayaan Idul Fitri yang bergeser dari triwulan III ke triwulan II.
"Selain itu konsumsi pemerintah juga meningkat sejalan dengan komitmen mempercepat administrasi lelang dan realisasi proyek," ujarnya.
Puji mengatakan mulai berjalannya berbagai proyek swasta dan pemerintah secara umum berpotensi meningkatkan potensi konsumsi rumah tangga.
Ia berharap pada awal Maret 2017 berbagai proyek sudah dimulai proses pembangunan fisik apalagi sistem anggaran 2017 juga mengalami perbaikan dari sisi perencanaan dan target realisasi anggaran.
Kemudian investasi juga diperkirakan meningkat seiring siklus peningkatan realisasi belanja modal dan gencarnya pembangunan infrastruktur secara nasional yang memicu kebutuhan semen dari perusahaan yang ada di Sumbar, lanjut dia.
Sementara aktivitas ekspor diperkirakan akan sedikit membaik dengan insentif perbaikan harga internasional.
Data dari Bank Dunia menunjukkan harga beberapa komoditas seperti minyak kelapa sawit, karet dan kopi cenderung membaik pada 2017, ujarnya.
Ia mengatakan dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi pada triwulan II akan ditopang oleh pertumbuhan lapangan usaha pertanian, lapangan usaha perdagangan, lapangan usaha industri pengolahan serta tranpsortasi dan pergudangan.
Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menyiapkan tiga strategi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi pada 2017 dengan target angka sekitar 5,3 persen hingga 5,7 persen.
"Ada tiga cara yang dilakukan agar pertumbuhan ekonomi 2017 bisa lebih tinggi yaitu percepatan penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), mempermudah investasi dan menggenjot sektor pariwisata," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.
Irwan menyarankan untuk mempercepat penyerapan APBD pemerintah daerah harus segera mempersiapkan segala prosedur dan persyaratan agar pada Januari 2017 proyek pembangunan sudah bisa dilaksanakan.
Jika sejak awal tahun tender sudah bisa dilaksanakan maka penyerapan anggaran akan lebih cepat sehingga akan menggerakan perekonomian, ujarnya.
Kemudian Irwan mengharapkan pemerintah daerah harus mempermudah investasi masuk ke Sumbar karena jika hanya mengandalkan ekspor saat ini kondisi ekonomi global sedang lesu.
Ia mengatakan selama ini kondisi ekonomi Sumbar tidak terpengaruh secara langsung dengan kondisi global karena Sumbar tidak memiliki komoditas strategis seperti minyak bumi.
Berikutnya cara yang paling efektif menggerakan pertumbuhan ekonomi adalah dengan menggembangkan sektor pariwisata.
Ketika sektor pariwisata berkembang maka ekonomi masyarakat akan hidup, uang akan beredar karena pengunjung akan makan dan minum, berbelanja oleh-oleh hingga jasa sewa kendaraan, katanya.
Menurutnya menjadikan pariwisata sebagai salah satu sektor andalan juga akan menekan angka kemiskinan dan pengganguran, karena fakta membuktikan daerah-daerah tujuan wisata seperti Bali dan Yogyakarta angka kemiskinannya relatif rendah.
Karena itu ia mengajak pemerintah daerah memperbaiki objek wisata yang ada merangkul masyarakat setempat, karena kalau lokasi wisata tersebut ramai masyarakat akan sejahtera. (*)
Berita Terkait
Qatar U-23 lolos ke perempat final usai menang 2-1 atas Yordania U-23
Jumat, 19 April 2024 5:03 Wib
Erick Thohir terpukau dengan penampilan Indonesia saat tekuk Australia
Jumat, 19 April 2024 5:03 Wib
Indonesia amankan kemenangan 1-0 atas Australia di Piala Asia U-23
Jumat, 19 April 2024 5:03 Wib
Menpora sebut warga antusias saksikan Indonesia All Star vs Red Sparks
Kamis, 18 April 2024 10:39 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
Timnas Indonesia resmi layangkan protes ke AFC soal kepemimpinan wasit
Rabu, 17 April 2024 15:04 Wib
BMKG ingatkan risiko hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia
Rabu, 17 April 2024 5:29 Wib
STY kecewa dengan kepemimpinan wasit saat Indonesia dikalahkan Qatar
Selasa, 16 April 2024 9:16 Wib