Peserta BPJS Kesehatan Bukittinggi 1,01 Juta Jiwa

id BPJS, Kesehatan, Bukittinggi

Peserta BPJS Kesehatan Bukittinggi 1,01 Juta Jiwa

Kartu BPJS. (ANTARA FOTO)

Bukittinggi, (Antara Sumbar) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kantor Cabang Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat 70,44 persen warga kota itu telah terdaftar menjadi peserta jaminan kesehatan di lembaga itu.

Kepala Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Bukittinggi, Masri di Bukittinggi, Senin, menyebutkan dari total 1,44 juta warga di lima kota dan kabupaten wilayah kerja BPJS Kesehatan Bukittinggi, sebanyak 1,01 juta jiwa telah terdaftar.

"Data itu hingga 17 Maret 2017. Kami terus upayakan agar kepesertaan telah 100 persen di tahun 2019," katanya.

Ia merinci kepesertaan di lima wilayah itu yakni di Bukittinggi sebanyak 89.847 dari 117.099 penduduk atau 76,73 persen, Padang Panjang sebanyak 42.933 dari 51. 325 jumlah penduduk atau 83,65 persen, Kabupaten Agam sebanyak 380.058 dari 520.731 orang atau 72,99 persen.

Lalu di Kabupaten Pasaman sebanyak 239.470 dari 327.500 penduduk atau 73,12 persen dan di Kabupaten Pasaman Barat sebanyak 263.527 dari 425.437 penduduk atau 61,94 persen.

Masri menerangkan untuk mencapai target semua warga terdaftar di BPJS Kesehatan, pihaknya meningkatkan sosialisasi dan kerja sama dengan pemangku kepentingan di setiap daerah di wilayah kerja dan merekrut kader Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diharapkan dapat terlaksana pada April 2017.

"Dengan wilayah kerja yang cukup luas, BPJS Kesehatan tidak bisa bergerak sendiri sehingga upaya itu sangat diperlukan," ujarnya.

Di samping itu, untuk memudahkan akses masyarakat dalam mendaftar sebagai peserta, pihaknya segera membuka layanan di daerah yang jaraknya cukup jauh dari kantor cabang.

Pembukaan layanan itu akan diprioritaskan di daerah yang jauh namun memiliki dukungan jaringan internet dan potensi jumlah masyarakat yang akan mengurus kepesertaan.

"Bentuknya dapat berupa membuka layanan di kantor kecamatan atau di titik keramaian seperti pasar. Hal ini akan dibicarakan dahulu dengan pemangku kepentingan di daerah sasaran," katanya.

Ia mengharapkan melalui sejumlah program yang telah direncanakan itu, dapat meningkatkan jumlah kepesertaan masyarakat di BPJS Kesehatan sehingga memiliki jaminan dalam mendapatkan layanan kesehatan. (*)