Korban Ledakan Tambang Sawahlunto Dirawat di RSUP M Djamil Padang

id Ledakan, Tambang, Sawahlunto

Padang, (Antara Sumbar) - Kedua korban ledakan tambang batu bara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang.

"Kedua korban tersebut mengalami luka bakar serius dengan capaian lukanya seluas 84 persen," kata Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP M Djamil Padang, Gustafianof, di Padang, Rabu.

Kedua korban ledakan tambang batu bara itu masing-masing Ridwan (37) dan Yusrizal (38) yang merupakan warga Kota Sawahlunto atau berjarak sekitar 100 kilometer dari Kota Padang.

"Pertolongan pertama mencakupi pembersihan luka, pemberian oksigen dan pemasangan infus," ujar dia.

Saat ini, katanya kondisi luka bakar kedua korban masuk kategori dua di mana jaringan kulit dan di bawah kulit korban mengalami luka bakar serius.

Ia mengatakan saat ini kondisi secara umum keduanya masih baik, namun pihak rumah sakit belum bisa menjamin kondisi ini bertahan lama.

Sementara itu, pihak rumah sakit khawatir dengan kondisi trauma inhalasi yang dialami oleh kedua korban yang terbakar akibat ledakan di dalam tambang batu bara.

Kedua korban diduga menghirup gas beracun setelah ledakan di dalam tambang, sehingga racun tersebut merusak sistem pencernaan dan alat pernafasan korban.

"Setelah nanti mendapatkan pertolongan pertama, kedua korban akan masuk ruang perawatan luka bakar atau High Care Unit (HCU) untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif," katanya menjelaskan.

Korban Ridwan (37) tercatat sebagai warga Desa Lunto Barat Kecamatan Lembah Segar dan Yusrizal (38) penduduk Desa Kumbayau Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Sebelumnya, tambang batu bara di Parambahan, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, meledak sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (29/3).

Diduga ledakan terjadi di salah satu lubang tambang yang dikelola oleh CV Bara Mitra Kencana, sebuah perusahaan tambang rakyat milik masyarakat setempat. (*)