Kabupaten Solok Kejar Produksi Ikan 4.456 Ton

id Produksi Ikan

Kabupaten Solok Kejar Produksi Ikan 4.456 Ton

Ikan. (Antara) ( )

Arosuka, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menargetkan produksi ikan mencapai 4.456 ton pada 2017, naik sebesar 18,78 persen dari 2016 yang hanya 3.776 ton.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Solok, Kennedy Hamzah melalui Kepala Seksi Produksi, Karto Kristanto di Arosuka, Senin, mengatakan target produksi ikan itu untuk jenis ikan mas sebanyak 940 ton, nila 2.445 ton, gurame 9 ton, patin 4 ton, dan lele 1.047 ton.

Ia menerangkan budidaya ikan di Kabupaten Solok meliputi budidaya kolam, sawah, tambak, dan keramba jaring apung. Keramba jaring apung dominan di Danau Kembar, dan Singkarak.

Wilayah pembibitan dan penghasil ikan terbanyak di Kecamatan X Koto Singkarak, pada 2017 target produksinya 1.630,13 ton. Selanjutnya Kecamatan Kubung targetnya 607,62 ton, Gunung Talang 451,86 ton, dan Bukik Sundi 344,41 ton.

"Selain ikan budidaya tersebut di Kabupaten Solok terdapat juga beberapa ikan Perairan Umum dihasilkan jenis ikan bilih, ikan asang, nilam, ikan turik, baung, garing, sasau dan lainnya. Perairan umum seperti sungai, telaga, dan rawa," katanya.

Sementara itu dia menyebutkan data terakhir tahun 2015, jumlah seluruh nelayan di Kabupaten Solok mencapai 8.987, dengan rincian nelayan penuh mencapai 5.006 orang, nelayan sambilan utama 970 orang, dan sambilan tambahan mencapai 3.011 orang.

Untuk meningkatkan produksi ikan, dinas melakukan berbagai pembinaan serta pemberian motivasi kepada para nelayan seperti intensifikasi budidaya untuk pengelolaan sarana ikan, pemberian fasilitas kepada masyarakat berupa pakan dan benih bibit.

Melalui penyuluh, nelayan diberikan pengetahuan tentang cara penangkapan yang baik dan ramah lingkungan. Walaupun, nelayan memang masing menggunakan peralatan tradisonal dalam menangkap ikan, seperti perahu sampan, dayung, dan jaring.

"Apalagi jika menangkap ikan di danau, yang lahan dan jumlah ikannya terbatas, tidak boleh menggunakan bom dan harus sesuai aturan yang menjaga lingkungan ," katanya.

Disamping itu, tingginya produksi ikan belum sebanding dengan tingkat konsumsi ikan masyarakat setempat. Ia menyatakan bahwa data terakhir tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Solok pada 2015 hanya mencapai 31,2 kg/kapita/tahun.

"Masih kurang dibanding dengan standar tingkat konsumsi Sumbar dan nasional yang mencapai 35 kg/kapita/tahun, terlebih dibanding luar negeri yang jauh lebih tinggi," ujarnya. (*)