Populasi Ternak di Agam Capai 54.940 Ekor

id ternak

Populasi Ternak di Agam Capai 54.940 Ekor

Ilustrasi. (Antara)

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Dinas Pertanian Agam, Sumatera Barat, menyatakan, populasi sapi, kerbau dan kuda sebanyak 54.940 ekor yang tersebar di 16 kecamatan di daerah itu pada 2017.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Agam, Farid Muslim di Lubuk Basung, Sabtu, mengatakan, ke 54.940 ekor ternak ini dengan rincian yakni, sapi perah sebanyak 166 ekor, sapi potong sebanyak 32.280 ekor, kerbau sebanyak 20.391 ekor dan kuda sebanyak 103 ekor.

"Ternak ini milik perorangan, kelompok tani dan lainnya," katanya.

Ia menjelaskan, ke 166 sapi perah itu dengan rincian yakni, jantan sebanyak enam ekor dan betina 160 ekor.

Sementara sapi potong dengan jumlah 34.280 ekor ini dengan rincian yakni, jantan sebanyak 12.328 ekor dan betina 21.952 ekor.

Lalu, kerbau dengan jumlah 20.391 ekor dengan rincian yakni, jantan sebanyak 7.642 ekor dan bentina 12.749 ekor.

Selain itu, kuda sebanyak 103 ekor ini dengan rincian yakni, jantan sebanyak 42 dan betina 61 ekor.

"Populasi sapi potong, kerbau dan kuda tersebar di 16 kecamatan. Khusus untuk sapi perah hanya berada di Kecamatan Tilatang Kamang," katanya.

Dengan kondisi ini, persediaan daging sapi di Agam akan terpenuhi jelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena kebutuhan pada tahun lalu hanya 105 ton atau 700 ekor sapi.

Pihaknya akan mengawasi ternak yang akan dipotong di Rumah Potong Hewan Lubuk Basung, terkait kesehatan hewan yang akan dipotong, sehingga sapi yang dipotong tidak mengidap penyakit menular.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Usaha Kecil, dan Menengah Agam Adrinal, menambahkan, saat ini harga daging sapi di pasar tradisional masih normal sebesar Rp120 ribu per kilogram.

Diperkirakan, tambahnya, harga daging sapi ini naik beberapa hari menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

"Ini yang sering terjadi beberapa tahun terakhir saat Ramadhan dan Idul Fitri. Kita akan melakukan koordinasi dengan dinas terakit untuk melakukan pasar murah," tambahnya. (*)