New York, (Antara Sumbar) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), setelah libur panjang akhir pekan Paskah, karena kekhawatiran tentang kelebihan pasokan menekan pasar.
Perusahaan-perusahaan pengeboran minyak AS minggu lalu menambahkan jumlah rig mereka untuk ke-13 minggu berturut-turut, membawanya ke posisi tertinggi dalam waktu sekitar dua tahun.
Menurut laporan dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes pada Jumat (14/4), jumlah rig pengeboran AS naik menjadi 683 rig pada minggu lalu, tertinggi sejak April 2015.
Para analis mengatakan bahwa peningkatan produksi minyak mentah AS telah menggerogoti upaya-upaya Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen lainnya untuk mengekang produksi.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei turun 0,53 dolar AS menjadi menetap di 52,65 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni, turun 0,53 dolar AS menjadi ditutup pada 55,36 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. (*)
Berita Terkait
Pertamina cek kualitas BBM dua SPBU di Kota Padang
Jumat, 5 April 2024 19:12 Wib
Antisipasi tumpahan minyak di perairan Dumai
Rabu, 3 April 2024 21:19 Wib
Kilang Balikpapan tingkatkan kapasitas jadi 360 ribu barel
Minggu, 31 Maret 2024 11:46 Wib
Lemak dan minyak penyumbang nilai ekspor terbesar Sumbar Rp1,5 triliun
Jumat, 1 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Agam olah limbah plastik jadi bahan bakar minyak
Kamis, 22 Februari 2024 9:05 Wib
Pabrik pengolahan minyak sawit di Aceh Tamiang terbakar
Jumat, 16 Februari 2024 5:53 Wib
Polda Sumbar ungkap belasan kasus penyelewengan BBM bersubsidi
Sabtu, 3 Februari 2024 13:24 Wib
Harga CPO pada Februari 2024 naik 4,06 persen
Kamis, 1 Februari 2024 7:56 Wib