KKP Bantu Perbaikan Kolam Pembenihan di Sijunjung

id KKP, Kolam, Pembenihan, Sijunjung

Sijunjung, (Antara Sumbar) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia mengucurkan bantuan dana perbaikan kolam pembenihan ikan milik Balai Benih Ikan (BBI) Aia Amo Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, pada 2017.

"Total dana bantuan tersebut berjumlah Rp300 juta melalui dana alokasi khusus Kementerian tersebut untuk memperbaiki sebanyak delapan kolam non permanen," kata Kepala Bidang Produksi Perikanan Dinas Pangan dan Perikanan setempat, Sutarto, di Sijunjung, Selasa.

Menurutnya, di lokasi tersebut sebanyak 20 unit kolam pembenihan masih dalam kondisi non permanen sehingga menyulitkan pihaknya dalam mengupayakan peningkatan ketersediaan benih ikan bagi masyarakat di daerah itu.

Hingga saat ini, lanjutnya pihak BBI tersebut baru bisa menghasilkan sekitar 250 ribu ekor benih sejak didirikan pada 2008.

"Padahal jika produksinya bisa maksimal diperkirakan kolam pembenihan yang ada itu mampu memenuhi kebutuhan bibit ikan bagi para pelaku usaha budidaya serta dapat menyangga populasi ikan di sejumlah perairan umum yang melintasi beberapa kecamatan di kabupaten tersebut," terangnya.

Disinggung tentang upaya perbaikan terhadap kolam pembenihan lainnya, dia menjelaskan pihaknya akan mengupayakan peningkatan kondisi bangunannya secara bertahap melalui berbagai sumber dana yang ada.

Dia menambahkan, permintaan terhadap benih ikan sejak beberapa waktu belakangan ini cenderung mengalami peningkatan sehingga harus didatangkan dari luar daerah.

"Kondisi tersebut memicu tingginya biaya operasional pelaku usaha budidaya karena harus menanggung biaya transportasi dan pakan ikan yang cukup mahal sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan risiko kerugian dan menurunnya minat masyarakat untuk mengembangkan usaha di bidang perikanan darat," katanya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Budidaya Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto menyatakan, produksi perikanan budidaya merupakan andalan dari ketahanan pangan di Indonesia.

"Produksi perikanan budidaya dari budidaya air tawar seperti nila, mas dan lele, sangat diandalkan baik untuk ketahanan pangan dan perbaikan gizi," kata Slamet Soebjakto.

Selain itu, ujar dia, produksi perikanan budidaya air tawar di Tanah Air juga bakal mendukung pertumbuhan ekonomi daerah, menyediakan lapangan kerja di pedesaan sekaligus meningkatkan kesejahteraan warga. (*)