Kementerian PPPA Aktif Berikan Pemulihan Psikologis Pascabencana

id Yohana Yembise, Menteri PPPA

Kementerian PPPA Aktif Berikan Pemulihan Psikologis Pascabencana

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.(ANTARA SUMBAR/Muhammad Zulfikar).

Sarilamak, (Antara Sumbar) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) secara aktif melakukan pemulihan psikologis (trauma healing) terhadap perempuan serta anak-anak yang terdampak bencana alam.

Menteri PPPA Yohana Yembise di Sarilamak, Selasa, mengatakan pihaknya melalui Pusat Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak (P2TPA) yang ada di masing-masing daerah terus melakukan pemulihan psikologis terhadap bencana, terutama untuk perempuan dan anak.

Hal itu dikatakannya usai peresmian puskesmas serta sekolah ramah anak, kecamatan dan nagari (desa adat) layak anak di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar).

Ia menambahkan pemulihan psikologis dilakukan pada semua daerah yang terdampak bencana alam, salah satunya Kabupaten Limapuluh Kota yang dilanda banjir serta longsor yang terjadi pada awal Maret 2017.

Menurut dia, pihaknya serta pemerintah daerah akan bekerja sama untuk memberikan pendampingan dan pengawalan trauma healing, khususnya kepada para perempuan dan anak.

Pendampingan serta pengawalan itu baik secara fisik dan psikologis menjadi prioritas yang harus dilakukan agar korban tidak mengalami trauma yang berkepanjangan.

Kemudian juga memberikan motivasi agar mereka dapat bangkit dari keterpurukan akibat bencana, sehingga mereka kembali normal dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Yohana menjelaskan selain melakukan trauma healing, pihaknya juga menyalurkan bantuan terhadap korban bencana berupa pakaian, makan,susu, kebutuhan perempuan dan anak, serta peralatan sekolah.

Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi mengatakan dari 13 kecamatan yang ada di daerah itu, 10 kecamatan yang terdampak bencana. Bencana tersebut mengakibatkan delapan korban jiwa dan ada yang luka berat.

Akan tetapi masyarakat dan anak-aak cepat bangkit dari musibah tersebut, buktinya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar hingga ujian nasional di daerah itu berjalan lancar. Begitu juga kaum ibu-ibu telah beraktibitas kembali.

Ia menyebutkan, selain itu aktivitas masyarakat juga kembali lancar setelah dua bulan pascabencana banjir dan longsor tersebut. (*)