Bahan Pakan Ayam Langka, Legislator: Pemkab Carikan Solusi

id jagung, pakan, ternak

Bahan Pakan Ayam Langka, Legislator: Pemkab Carikan Solusi

(ANTARA FOTO)

Sarilamak, (Antara Sumbar) - DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) meminta pemerintah setempat mencarikan solusi kelangkaan bahan untuk pakan unggas terutama jagung, karena daerah tersebut sentral peternakan ayam petelur

Anggota DRPD Kabupaten Limapuluh Kota, Harmen saat dihubungi dari Sarilamak, Rabu, mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat agar menyikapi permasalahan ketersediaan pakan bagi peternak ayam, terutama untuk jagung.

Ia menambahkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama Dinas Peternakan setempat agar memikirkan serta melakukan tindakan sehingga permasalahan yang sama tidak terjadi berulang kali.

Persoalan jagung tersebut sering membuat peternak ayam menjerit, karena harganya relatif tinggi bahkan juga membuat menyebabkan kerugian.

Menurutnya Limapuluh Kota memiliki banyak lahan kosong yang dapat ditanami jagung. Selain itu sawah yang tadah hujan juga dapat ditanami komoditas tersebut saat musim kemarau, karena masyarakat sering gagal panen ketika musim kemarau.

"Limapuluh Kota memiliki lahan tidur yang bisa ditanami jagung, selain itu sawah tadah hujan juga bisa dimanfaatkan. Dengan demikian dapat memenuhi kebutuhan jagung bagi peternak ayam," kata politisi PPP itu.

Kemudian instansi terkait juga perlu memberikan jaminan kepada para petani sehingga mereka lebih bergairah untuk menanam jagung. Selama ini hal itu yang belum dilakukan minat masyarakat bertanam jagung rendah.

Akibatnya, produksi jagung lokal hanya dapat memenuhi sebagian kecil dari total kebutuhan peternak di kabupaten tersebut.

Selain itu, juga diperlukan pemangkasan mata rantai perdagangan jagung sehingga harga di tingkat petani bisa naik, dan harga peternak dapat stabil.

"Sehingga petani bergairah menanam jagung, serta peternak tidak lagi terlalu risau akibat fluktuasi harga," kata dia.

Harmen mencontohkan dalam kondisi harga pakan dan telur normal, dalam 1.000 ekor ayam peternak bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp6.000.000,00. Jumlah tersebut belum dikeluarkan upah pekerja.

"Sementara saat harga pakan naik, sementara harga telur turun menyebabkan peternak mengeluh, bahkan bisa merugi," kata dia.

Idealnya, kata dia harga telur diatas Rp1.000,00 per butir, sementara kondisi harga saat ini di bawah Rp1.000,00 per butir.

Untuk itu permasalahan tersebut dapat dicarikan solusinya dengan segera sehingga keluhan peternak dan petani tidak terjadi berulang kali.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota, Priadi Budiman mengatakan pihaknya mengimbau peternak untuk memakai pakan lokal disaat pakan pabrikan harganya tinggi.

Beberapa pakan lokal yang dapat dimanfaatkan tersebut diantaranya jagung, dedak padi, serta ikan-ikanan. Hal itu untuk mengantisipasi para peternak merugi.

Ia mengemukakan pihaknya telah berkoodinasi dengan Dinas pertanian serta peternak untuk melakukan pembinaan serta koordinasi dengan petani jagung.

Hal itu dikarenakan harga jagung sering naik di pasaran serta minimnya pasokan dari lokal sehingga memasok dari luar daerah. (*)