Sarilamak, (Antara Sumbar) - Peternak ayam di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar) mengeluhkan tingginya harga jagung yang menjadi salah satu bahan pencampur pakan ternak tersebut.
Ketua Perhimpunan Pengusaha Unggas Indonesia (PPUI) Sumbar, Khazanatul Israr saat dihubungi di Payakumbuh, Rabu, mengatakan idealnya harga jagung tersebut berkisar Rp3.500 per kilogram, namun saat ini berada pada Rp4.200,.
Salah satu penyebabnya karena produksi komoditas di daerah tersebut hanya mampu memenuhi 10 persen dari total kebutuhan, dimana peternak di Kabupaten Limapuluh Kota memerlukan 350 ton setiap harinya.
Untuk mengatasi hal itu, maka komoditi tersebut dipasok dari luar daerah, seperti Kabupaten Pasaman dan Pesisir Selatan serta Provinsi Bengkulu dan Lampung.
Kemudian, selain jagung bahan untuk pakan ayam yang sering mengalami kenaikan adalah dedak padi, yang mana sekarang harganya berkisar Rp1.800 setiap kilogramnya, dan harga standarnya Rp1.500.
Ia menyebutkan, saat ini ada enam juta ekor ayam yang diperlihara di kabupaten itu dengan produksi telur per hari berkisar 75 persen dari total jumlah ayam.
Selain itu, Khazanatul juga meminta peternak meningkatkan daya saing untuk menghadapi banyak muncul peternakan ayam provinsi lain, dimana beberapa provinsi tersebut menjadi lokasi pemasaran produksi telur dari Kabupaten Limapuluh Kota.
"Kondisi ini menjadi tantang bagi peternak yang ada di sini, selain turun naiknya harga pakan," kata dia.
Untuk itu para peternak harus meningkatkan daya saing agar usaha yang dilakoni tersebut dapat berlanjut pada masa mendatang. Jika tidak mampu menghadapi, maka peternak ayam di Limapuluh Kota bisa gulung tikar.
"Kemudian, para peternak juga dituntut untuk membenahi managemen di tempat usaha mereka masing-masing," ujarnya.
Menghadapi kondisi tersebut, pihak PPUI telah melakukan sosialisasi kepada seluruh peternak-peternak di daerah itu agar mereka meningkatkan daya saing serta membenahi managemen pada badan usahanya sendiri.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Limapuluh Kota, Priadi Budiman mengatakan pihaknya mengimbau peternak untuk memakai pakan lokal disaat pakan pabrikan harganya tinggi.
Beberapa pakan lokal yang dapat dimanfaatkan tersebut diantaranya jagung, dedak padi, serta ikan-ikanan. Hal itu untuk mengantisipasi para peternak merugi.
Ia mengemukakan pihaknya telah berkoodinasi dengan Dinas pertanian serta peternak untuk melakukan pembinaan serta koordinasi dengan petani jagung.
Hal itu dikarenakan harga jagung sering naik di pasaran serta minimnya pasokan dari lokal sehingga memasok dari luar daerah. (*)
Berita Terkait
Kelompok ternak di Agam manfaatkan pakan alternatif tingkatkan produksi telur
Rabu, 13 Maret 2024 15:58 Wib
Peternak ayam terdampak harga pakan naik
Jumat, 1 Maret 2024 10:46 Wib
Universitas Andalas panen perdana jagung pakan program Merdeka Belajar
Selasa, 6 Februari 2024 17:46 Wib
Tim Pengabdian Unand Berikan Penyuluhan Pakan dan Sanitasi Pemerahan kepada Peternakan Sapi Perah Yuza Farm
Rabu, 1 November 2023 6:08 Wib
Kosabangsa UMMY-Unand dampingi pengolahan pakan ternak dengan bisozyme dan pelet indigofera di daerah 3 T
Jumat, 13 Oktober 2023 17:02 Wib
Rem blong, truk pakan ayam masuk jurang sedalam 15 meter
Selasa, 12 September 2023 12:27 Wib
Barter pakan ikan sama sabu-sabu, nelayan di Maninjau Agam ditangkap Polisi
Senin, 28 Agustus 2023 20:52 Wib
Pakar : Hay dan silase jadi solusi pakan ternak hadapi El Nino
Jumat, 16 Juni 2023 11:36 Wib