Sepuluh Situs Web Nagari Padangpariaman Tidak Aktif

id website

Sepuluh Situs Web Nagari Padangpariaman Tidak Aktif

Ilustrasi - Penggunaan internet. (Antara)

Padang Pariaman, (Antara Sumbar) - Sebanyak 10 situs web (website) nagari (desa adat) di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat tidak aktif memperbarui konten sehingga promosi potensi nagari menjadi terhambat.

"Ada 10 website nagari yang aktif dari 22 nagari yang memiliki website, dan itu pun masih jauh dari jumlah nagari di Padangpariaman yaitu 103 nagari," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Padangpariaman Zahirman, di Parit Malintang, Sabtu.

Ia mengatakan situs web nagari yang tidak produktif tersebut terlihat hanya sebagai pajangan karena pengetahuan operatornya untuk mengisi konten masih rendah.

"Kami menyayangkan itu karena website tersebut merupakan pemberian yang dikelola oleh nagari itu sendiri," katanya lagi.

Karena itu, dalam waktu dekat pihaknya akan melatih operator baik untuk menjalankan website maupun untuk mengisi konten-kontennya.

Menurutnya pengisian konten situs web diperlukan karena dapat mempromosikan potensi daerah terutama nagari baik dari segi pariwisata maupun kuliner, sehingga nagari dikenal oleh masyarkat luas.

Pihaknya pun mengusahakan seluruh nagari memiliki situs web aktif di daerah itu untuk menjadikan Padangpariaman sebagai kota pintar atau smart city.

"Kami telah berkoordinasi dengan pihak Telkom untuk penyediaan jaringan dan Telkom siap membantu," ujarnya.

Wali Nagari Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Nurdin mengatakan situs web nagari miliknya memang tidak begitu aktif karena permasalahan jaringan internet.

"Jaringan internet di tempat kami sering terkendala, dan kami pun telah menyampaikan keluhan," katanya saat dihubungi di Parit Malintang.

Namun sampai hari ini kendala tersebut masih tetap ada, padahal pihaknya selalu membayar setiap bulan.

Ia berharap jaringan internet di tempatnya menjadi lancar, sehingga situs web nagari dapat produktif, karena pihaknya telah menyediakan seorang administrator dan seorang penulis pengisi konten.

Pelatihan administrator dan penulis tersebut dilakukan di Bandung beberapa waktu yang lalu. Sedangkan biaya operasional situs web pihaknya menggunakan dana desa. (*)