Ketua DPRD Dukung Tradisi Pacu Jawi Dipatenkan

id Ketua DPRD

Ketua DPRD Dukung Tradisi Pacu Jawi Dipatenkan

Ketua DPRD Tanah Datar Anton Yondra (dua kiri) didampingi Asisten Pemerintahan Setdakab Mukhlis (tiga kiri) dan Camat Limo Kaum Afrizal (empat kiri) disambut Tari Pasambahan sebelum menutup even Pacu Jawi di Nagari Labuah, Kecamatan Limo Kaum, Sabtu (22/4). (ANTARA SUMBAR/Irfan Taufik)

Batusangkar, (Antara Sumbar) - Ketua DPRD Tanah Datar, Sumatera Barat, Anton Yondra mendukung supaya kegiatan pacu jawi (balapan sapi) untuk dipatenkan sebagai tradisi asli masyarakat setempat.

"Kita sangat mendukung bila kegiatan pacu jawi sebagai alek anak nagari untuk didaftarkan hak patennya sebagai kekayaan budaya lokal ke pihak terkait," katanya saat menutup even pacu jadi di Nagari Labuah, Kecamatan Limo Kaum, Tanah Datar, Sabtu.

Ia menyebutkan pendaftaran hak paten atas kebudayaan di daerah tersebut agar tidak ada daerah lain atau negara lain yang nantinya akan mengklaim acara pacu jawi sebagai bagian dari kebudayaan mereka.

"Kendati proses keluarnya hak paten membutuhkan waktu cukup lama, namun kita harus segera mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendapatkan hak paten tersebut," katanya.

Ia mengatakan pacu jawi di Tanah Datar sangat unik dan berbeda dengan daerah lain sehingga perlu dilestarikan sebagai budaya dan tradisi masyarakat setempat.

"Pacu jawi ini sangat unik dan menarik sehingga menjadi salah satu agenda pariwisata yang disukai para fotografer dan wisatawan lokal maupun mancanegara," katanya.

Sementara itu, Asisten Pemerintahan Sekretariat Daerah Tanah Datar, Mukhlis mengapresiasi sekaligus mendukung upaya menjadikan pacu jawi untuk dipatenkan dan dilestarikan.

"Alek pacu jawi saat ini bukan hanya milik kita saja, tapi sudah mendunia sehingga diharapkan masyarakat dapat mempertahankan tradisi kekayaan budaya ini," katanya.

Ia mengharapkan pengurus Persatuan Olahraga Pacu Jawi (Porwi) bersama Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga dapat membuat kalender wisata kegiatan pacu jawi ini sehingga para wisatawan dapat menentukan waktu menyaksikan olahraga yang unik dan menarik ini.

"Banyak biro perjalanan wisata yang menginginkan agar ada kalender tetap pacu jawi ini sehingga mereka dapat membawa tamunya pada jadwal yang telah ditentukan tersebut," katanya.

Ketua Porwi Tanah Datar, Khairul Fahmi mengatakan atraksi pacu jawi ini merupakan permainan tradisional masyarakat di empat kecamatan yakni Sungai Tarab, Pariangan, Rambatan, dan Limo Kaum, yang diaplikasikan sebagai sarana hiburan masyarakat.

Ia menyebutkan pacu jawi dilaksanakan untuk mengisi masa setelah panen padi sampai musim bercocok tanam yang prosesinya dilaksanakan secara adat Minangkabau. (*)