Sumbar Gandeng AEKI Tingkatkan Pemasaran Kopi

id Kopi, Sumbar

Sumbar Gandeng AEKI Tingkatkan Pemasaran Kopi

(ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Padang, (Antara Sumbar) - Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumatera Barat (Sumbar) menggandeng Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) dalam meningkatkan pemasaran kopi asal provinsi itu.

"Kami akan datangkan AEKI untuk memberi bimbingan kepada kelompok petani kopi di setiap daerah dalam upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi yang dihasilkan sehingga kopi Sumbar dapat menembus pasar internasional," kata Kepala Bidang Perkebunan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sumbar Akhiruddin di Padang, Selasa.

Ia mengatakan bimbingan ini juga termasuk bagaimana cara memanen kopi yang baik sesuai tata cara, karena kualitas kopi tergantung pada cara panennya.

"Panen harus selektif tidak asal-asalan, hanya biji kopi berwarna merah yang bisa dipanen dan dikelola menjadi serbuk kopi. Sebab selama ini para petani tidak memperhatikan hal tersebut," ujarnya.

Ia menjelaskan upaya ini juga bertujuan untuk memberikan nilai tambah dalam pasaran kopi itu.

Karena selama ini, katanya Sumbar hanya menjual hasil panen kopi tersebut berupa biji, namun saat adanya kerja sama dengan AEKI ini diharapkan para petani bisa langsung menghasilkan bubuk kopinya.

"Jika dibandingkan harga pasaran dari bentuk biji dengan bubuk jauh berbeda, biji berharga Rp70 ribu sedangkan berbentuk bubuk bisa mencapai Rp200 ribu per kemasan," katanya.

Ia mengharapkan dengan adanya AEKI pasaran kopi Sumbar dapat meluas hingga menembus pasar internasional, khususnya pada kopi jenis Arabika.

"Jenis Arabika ini salah satu yang kami rekomendasikan untuk di pasarkan ke mancanegara, selain rasanya yang disukai oleh para turis dan penduduk pribumi," ujarnya.

Sementara itu, di Sumbar ada empat daerah penghasil kopi yakni, di Kota Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Agam.

"Luas lahan dari keseluruhan perkebunan kopi di Sumbar yakni untuk jenis Arabika 21.053 hektare , sedangkan Robusta 21.873 hektare, katanya. (*)