MAN 5 Agam Butuhkan Rp1 Miliar Bangun Asrama

id Asrama, Sekolah, Agam

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 5 Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membutuhkan dana sebesar Rp1 miliar untuk membangun asrama bagi siswa dan siswi yang rumahnya jauh dari sekolah itu.

Wakil Kepala Bagian Hubungan Masyarakat MAN 5 Agam, Joni Lizar di Lubuk Basung, Rabu, mengatakan dana sebesar Rp1 miliar ini digunakan untuk membangun dua gedung asrama untuk siswa putra dan putri di sekitar MAN 5 Agam yang berlokasi di Pulai, Kecamatan Lubuk Basung.

"Jumlah kamar yang akan dibangun sekitar 40 unit dengan ukuran 3x4 meter," katanya.

Agar pembangunan asrama ini terwujud, pihaknya telah mengajukan permohonan dana ke Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sumatera Barat.

Usulan tersebut, tambahnya, telah diajukan sebanyak dua kali pada 2014 dan 2015. Namun belum direlokasi akibat ketersediaan anggaran belum mencukupi di Kanwil Kemenag Sumbar.

"Pada tahun ini kita juga mengajukan pembangunan asrama ini ke Kanwil Kemenag Sumbar dan berharap tahun depan disetujui agar bisa dimanfaatkan bagi siswa yang rumahnya jauh dari sekolah," katanya.

Ia menambahkan lahan untuk pembangunan asrama itu sudah ada di dua lokasi tidak jauh dari sekolah dengan ukuran masing-masing sekitar 20x30 meter.

Pembebasan lahan tersebut telah dilakukan semenjak 2012 dengan dana berasal dari Kanwil Kemenag Sumbar.

Saat ini, jumlah siswa di MAN 5 Agam sebanyak 132 orang yang berasal dari sembilan rombongan belajar. Mereka ini berasal dari Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, Ampek Nagari dan Palembayan.

Khusus siswa yang berasal dari Tanjung Mutiara, Ampek Nagari dan Palembayan dengan jumlah sekitar 20 persen dan mereka tinggal di rumah warga tidak jauh dari sekolah.

"Sebelumnya kita menyewa satu unit rumah untuk asrama bagi siswa tersebut dan mereka tidak dipungut biaya," katanya.

Tempat terpisah, Ketua Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Agam, Irfan Amran mengatakan, dalam waktu dekat Komisi IV DPRD Agam akan membahas ini dengam Kemenag Agam dan pihak sekolah untuk mencarikan solusi agar pembangunan asrama tersebut terwujud dalam beberapa tahun kedepan.

Setelah itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Pemkab Agam.

Apabila APBD tidak bisa menganggarkan dana untuk pembangunan ini, maka pihaknya akan mengajak seluruh anggota DPRD untuk mengalokasikan dana pokok-pokok pikiran untuk pembangunan tersebut.

"Setidaknya 10 anggota DPRD mengalokasikan dana pokok-pokok pikiran sebesar Rp100 juta, maka total dana yang terkumpul sekitar Rp1 miliar dan bisa digunakan untuk membangun asrama itu," katanya. (*)