Jakarta, (Antara Sumbar) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis pagi bergerak melemah sebesar 13 poin menjadi Rp13.291, dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.278 per dolar AS.
"Dolar AS mulai berbalik menguat seiring dengan pelemahan harga minyak mentah dunia, situasi itu turut menjadi sentimen negatif bagi rupiah," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Harga minyak jenis WTI Crude pada Kamis (27/4) pagi melemah 0,40 persen menjadi 49,42 dolar AS per barel, dan Brent Crude turun 0,25 persen menjadi 51,69 dolar AS per barel.
Ia menambahkan dolar AS juga mendapat sentimen positif setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengumumkan rencana pemangkasan pajak dalam waktu dekat.
"Pelaku pasar memanfaatkan kondisi itu dengan masuk pada aset berdenomnasi dolar AS sehingga menahan laju mata uang rupiah," katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa terlepas dari faktor global, saat ini fokus pasar juga tertuju pada data ekonomi domestik yang akan dirilis pada pekan depan.
"Rupiah mungkin akan tertekan sementara, adanya perbaikan fundamental ekonomi domestik akan meminta kurs rupiah yang lebih kuat," katanya. (*)
Berita Terkait
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Bank Indonesia tegaskan Ekspedisi Rupiah Berdaulat untuk jaga NKRI
Jumat, 19 April 2024 14:07 Wib
BI Sumbar mulai Eskpedisi Rupiah Berdaulat ke daerah terluar Indonesia
Jumat, 19 April 2024 14:06 Wib
Rupiah Jumat pagi turun 84 poin menjadi Rp16.263 per dolar AS
Jumat, 19 April 2024 9:26 Wib
BI Sumbar: Penguatan dolar juga beri dampak positif terhadap ekonomi
Kamis, 18 April 2024 15:57 Wib
Rupiah Kamis pagi menguat 43 poin menjadi Rp16.177 per dolar AS
Kamis, 18 April 2024 9:15 Wib
Rupiah Kamis pagi turun menjadi Rp15.881 per dolar AS
Kamis, 28 Maret 2024 9:34 Wib
Bank Nagari gelar Serambi 1445 layani penukaran rupiah
Rabu, 27 Maret 2024 10:33 Wib