Pemkab Pasaman Barat Tingkatkan Kemampuan Pembudidaya Ikan Kerapu

id ikan

Pemkab Pasaman Barat Tingkatkan Kemampuan Pembudidaya Ikan Kerapu

Bupati Pasbar, Syahiran saat panen ikan kerapu Pulau Panjang. Pulau Panjang memiliki potensi wisata dan budi daya ikan kerapylu yang terus dikembangkan Pemkab Pasbar (Pulau Panjang)

Simpang Empat, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) terus berupaya meningkatkan perekonomian warga pesisir Air Bangis dengan meningkatkan kemampuan warga mengembangkan budidaya ikan kerapu.

"Di Air Bangis tepatnya di wilayah Pulau Panjang sangat cocok untuk pengembangan budi daya ikan kerapu. Kita akan terus tingkatkan kemampuan nelayan untuk budi daya ikan kerapu," kata Kepala Dinas Perikanan Pasaman Barat, Arial Effendi di Simpang Empat, Minggu.

Ia mengatakan salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengadakan pelatihan teknis pembudidayaan Ikan Kerapu. Pelatihan itu diikuti oleh pebudidaya yang ada di Jorong Pulau Panjang, Nagari Air Bangis dan Jorong Sikabau, Nagari Parik.

Menurutnya peran utama pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir salah satunya dengan mengembangkan kemaritiman, yaitu budidaya pesisir, wisata alam, pengembangan dan pengemasan produk hasil laut dan lain sebagainya.

Untuk wilayah pantai Air Bangis, Pulau Panjang dan Sikabau itu sudah areal yang sesuai untuk dijadikan pembudidayaan ikan kerapu. Sebab, gelombang laut itu tidak besar dan seimbang dengan pertumbuhan ikan kerapu nantinya, ujarnya.

Ia menyebutkan selain meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam budi daya ikan kerapu juga untuk memberdayakan masyarakat pesisir sehingga menjadi berdaya dan mandiri, menciptakan tenaga terdidik dan berpengalaman dalam budidaya perikanan.

Bupati Pasaman Barat, Syahiran memiinta kepada Dinas Perikanan Pasaman Barat membuat perencanaan keramba ikan kerapu untuk nelayan, agar bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraanan nelayan.

"Air Bangis potensi untuk dikembangkan dalam budidaya ikan kerapu. Apalagi harga ikan kerapu cukup tinggi sehingga bisa meningkatkan pendapatan warga.

Bupati meminta kepada kelompok nelayan agar menjaga kebersamaan dan kekompakan, jujur serta saling terbuka.

"Jangan saling curiga, kadang dengan ada rezki bisa menimbulkan perpecahan, kepada ketua kelompok saya minta untuk saling terbuka, dan kita akan menunggu pembeli disini, demi kesejahteraan bersama," katanya.

Menurutnya, ikan kerapu Pasaman Barat telah menembus dan dipasarkan ke Hongkong. Sebelum dikirim ke Hongkong akan ditampung dulu di Pesisir Selatan dan Mentawai dengan harga Rp50.000 sampau Rp80.000 perkilogram

"Nelayan akan bisa untung kalau harga kerapu di atas Rp80.000/kg, kedepan kita berharap harga akan naik, dan nelayan bergairah lagi," katanya. (*)