PKS Usulkan Rahmah Yunusiyah Jadi Pahlawan Nasional

id PKS

PKS Usulkan Rahmah Yunusiyah Jadi Pahlawan Nasional

Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

Padang, (Antara Sumbar) - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengusulkan Rahmah El Yunusiyah tokoh pendiri lembaga pendidikan Diniyah Putri yang merupakan sekolah Islam pertama khusus perempuan di Sumatera Barat menjadi pahlawan nasional.

Jika dilihat kiprahnya dan jasanya amat menginspirasi dalam merintis pendidikan Islam karena itu layak untuk diusulkan jadi pahlawan nasional, kata Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid di Padang, Minggu pada rangkaian kegiatan Milad partai ke-19 .

Menurutnya merupakan amanah sejarah untuk mengusulkan Rahmah El Yunusiyah menjadi pahlawan nasional dari Sumatera Barat.

Ia menilai berkat kiprah Rahmah yang menginspirasi Universitas Al-Azhar membuka Kulliyatul Lil Banat yaitu fakultas yang dikhususkan untuk perempuan.

Pengusulan ini juga sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan sebagai perempuan pejuang sekaligus pendidik yang penuh pengabdian mendirikan Diniyah Putri di Sumatera Barat sejak 1923, yang kemudian meluas di pulau Jawa dan Sumatera.

Peran dan kiprah Rahmah juga mendapat pengakuan luas hingga ke Malaysia, Singapura dan Mesir, maka sudah selayaknya bangsa ini memberikan gelar Pahlawan kepadanya, kata dia.

Rahmah El Yunusiyah lahir di Nagari Bukit Surungan, Padang Panjang pada 29 Desember 1900 dan meninggal dunia 26 Februari 1969 dalam umur 68 tahun.

Ia adalah seorang reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia.

Rahmah sempat belajar di Diniyah School yang dipimpin kakaknya, Zainuddin Labay El Yunusy. Tidak puas dengan sistem yang mencampurkan pelajar putra dan putri, Rahmah secara inisiatif menemui beberapa ulama Minangkabau untuk mendalami agama, hal tidak lazim bagi seorang perempuan pada awal abad ke-20 di Minangkabau.

Ia mempelajari berbagai ilmu praktis secara privat yang kelak ia ajarkan kepada murid-muridnya.

Ia merintis Diniyah Putri pada 1 November 1923 yang tercatat sebagai sekolah agama Islam perempuan pertama di Indonesia.

Dalam pemilu 1955, Rahmah terpilih sebagai anggota DPR mewakili Masyumi. Dari Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Rahmah mendapat gelar kehormatan "Syaikhah" waktu berkunjung ke Mesir pada 1957, setelah dua tahun sebelumnya Imam Besar Al-Azhar Abdurrahman Taj berkunjung ke Diniyah Putri.

Di Indonesia, pemerintah menganugerahkannya tanda kehormatan Bintang Mahaputra Adipradana secara anumerta pada 13 Agustus 2013. (*)