DPPU BIM Sumbar Gelar Evakuasi Tsunami

id DPPU BIM

DPPU BIM Sumbar Gelar Evakuasi Tsunami

Petugasl Pemadam Kebakaran Bandara, menyemprotkan air untuk memadamkan api, saat simulasi keadaan darurat gempa bumi 8,8 SR di Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padangpariaman, Sumatera Barat, Kamis (4/5). PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar menggelar simulasi penanggulangan bencana selama 90 menit untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam sekaligus melatih sumber daya manusia di Pertamina. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ama/17      (.)

Padang, (Antara Sumbar) - Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat (Sumbar) yang merupakan milik PT Pertamina (persero) menggelar simulasi evakuasi gempa yang berpotensi tsunami, Kamis.

Operation Head DPPU BIM, Ridwan di Padangpariaman mengungkapkan simulasi tersebut sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan karyawan sehingga tanggap terhadap bencana alam, semisal gempa bumi yang diikuti tsunami dan kebakaran di area depot.

Dalam simulasi ini, sebutnya pihaknya melibatkan seluruh karyawan yang berjumlah 47 orang, kemudian dibantu oleh personel polisi dari Polsek BIM dan BPBD Sumbar.

Posisi DPPU BIM yang berjarak sekitar 500 meter dari pantai dan masuk dalam zona merah tsumai, sebutnya memiliki waktu sekitar 30 menit untuk sampai pada titik aman tsunami.

"DPPU BIM ini masuk dalam zona merah tsunami, kami memiliki 'golden time' 30 menit untuk sampai pada titik aman," tambahnya.

Ridwan mengemukakan simulasi keadaan darurat sangat penting untuk dilakukan guna antisipasi terjadinya bencana alam atau keadaan bahaya yang terjadi.

Simulasi ini, ujarnya bisa melatih sumber daya manusia di Pertamina, khususnya tim penanggulangan keadaan darurat dalam menggunakan alat-alat keselamatan.

"Dengan adanya latihan ini diharapkan kami dapat siap dan siaga jika sewaktu-waktu terjadi keadaan darurat seperti gempa, tsunami, dan bencana lainnya," katanya.

Ia pun menambahkan bahwa antisipasi perlu dilakukan mengingat bahwa Pertamina merupakan objek vital nasional yang perlu dijaga aset dan keberadaannya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rumainur menyebutkan skenario yang telah disiapkan oleh DPPU Pertamina BIM telah sesuai dengan rencana kontijensi dan rencana kesiapsiagaan provinsi itu.

Dari pantuannya, katanya simulasi yang dilakukan DPPU BIM secara keseluruhan hingga mencapai titik aman, membutuhkan waktu sekitar 20 menit.

"Peta landaan tsunami diperkirakan mencapai 2 kilometer dan 'golden time' sekitar 30 menit. Dari keseluruhan simulasi yang dilakukan hingga ke titik aman membutuhkan waktu 20 menit. Simulasi nyaris sempurna," ujarnya. (*)