Masyarakat Agam Kelola 1.000 Hektare Lahan Tidur

id Lahan tidur

Masyarakat Agam Kelola 1.000 Hektare Lahan Tidur

TANAHDATAR, 17/7 - Terlihat sebuah pondok berada di atas perbukitan Talago Gunung di daerah Saruaso, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanahdatar, Sumbar, Selasa (17/7). Masyarakat setempat menebangi pohon pinus yang tidak berproduksi untuk ditanami pohon karet dan pohon purut.FOTO ANTARA/Arif Pribadi/12 ()

Lubuk Basung, (Antara Sumbar) - Masyarakat Nagari Koto Gadang Anam Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat mengolah lahan tidur sekitar 1.000 hektare di hutan rakyat dalam upaya meningkatkan perekonomian mereka.

Pengagas mengelola lahan tidur, Gusmardi di Lubukbasung, Minggu, mengatakan, saat ini masyarakat yang memiliki hutan rakyat tersebur sedang gencar-gencarnya melakukan gotong royong.

"Gotong royong tersebut diikuti sekitar 300 orang dan kegiatan ini dilakukan setiap Sabtu," katanya.

Gotong royong itu, katanya, dikoordinasi oleh tiga jorong di Nagari Koto Gadang Anam Koto. Bagi warga yang tidak membersihkan lahan mereka, maka akan diambil alih oleh pemerintah nagari untuk dikelola.

"Ini bentuk sanksi yang akan diterapkan bagi warga yang tidak mengelola lahan mereka," katanya.

Setelah bersih, lokasi itu akan ditanam berbagai tanaman yang bisa menghasilkan dengan usia tidak begitu lama seperti, jahe, jagung dan lainnya.

Namun pihaknya akan mempelajari tanaman apa yang cocok untuk ditanam di lahan ini.

Ia menambahkan, gotong royong untuk membersihkan hutan rakyat ini berdasarkan aspirasi dari masyarakat sekitar bahwa hutan rakyat mereka sudah banyak rumput dan kayu-kayuan yang tidak memiliki nilai.

Sementara pohon durian di hutan rakyat itu sudah berbuah dan beberapa bulan lagi akan matang.

Atas dasar itu, pihaknya beserta Bhabinkamtibmas Nagari Koto Gadang Anam Koto Aiptu Fatria Enova berusaha untuk membahas ini dengan wali nagari dan beberapa hari setelah itu membuat pertemuan dengan masyarakat.

"Seluruh masyarakat yang memiliki lahan di hutan rakyat bersepakat untuk membersihkan dan menanami tanaman yang menghasilkan," katanya.

Bhabinkamtibmas Nagari Koto Gadang Anam Koto Aiptu Fatria Enova menambahkan, program ini salah satu untuk mengisi kegiatan dari generasi muda agar mereka tidak terlibat penyalahgunaan narkoba dan kenakalan lainnya.

"Dengan adanya program ini mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perbuatan kearah negatif," katanya.

Sementara Wali Nagari Koto Gadang Anam Koto, Yohanes mendukung kegiatan itu agar masyarakat mengelola hutan dan bisa meningkatkan ekonomi mereka.

Selain itu, untuk mengalihkan ketergantungan masyarakat dari Danau Maninjau ke daratan agar air danau menjadi bersih dan tidak tercemar akibat pakan ikan.

"Saat ini Danau Maninjau tercemar berat dan apabila tidak disikapi maka air danau akan tercemar berat," katanya.

Kepala Kepala Dinas Lingkungan Hidup Agam, Yulnasri menambahkan, saat ini Pemkab Agam sedang gencar-gencarnya melakukan program untuk mengalihkan ketergantungan masyarakat dari danau ke daratan dengan cara memberikan bantuan bibit pohon produksi, pelatihan dan lainnya.

"Seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Agam dilibatkan dalam menjalankan program itu," katanya. (*)