Gubernur Minta Perbankan Salurkan Kredit untuk Pertanian

id Irwan Prayitno, Pertanian, Perbankan

Gubernur Minta Perbankan Salurkan Kredit untuk Pertanian

Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.

Padang, (Antara Sumbar) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta perbankan untuk memberikan dukungan permodalan pada sektor pertanian yang merupakan penyumbang terbesar Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di daerah itu.

"Data Bank Indonesia Perwakilan Sumbar hingga Februari 2017, kredit terbesar perbankan masih untuk perdagangan besar dan eceran sekitar 27 persen. Sementara untuk pertanian baru sekitar sembilan persen," katanya di Padang, Senin.

Menurutnya sebagian besar bank di Sumbar masih mengandalkan kredit konsumtif bagi pegawai untuk mencari keuntungan, selain kredit produktif sektor perdagangan baik besar maupun kecil.

"Sedangkan untuk sektor pertanian yang juga membutuhkan bantuan permodalan seakan terpinggirkan," kata Irwan usai mengikuti Rapat Koordinasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Sumbar.

Padahal, lanjut dia, pertanian adalah fokus ekonomi daerah, sesuai kondisi geografis dan demografis Sumbar. Bahkan merupakan penyumbang terbesar bagi PDRB Sumbar, yaitu sekitar 23 persen.

Program Aksi Pangan yang diinisiasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 24 Maret 2017 untuk mendorong perbankan mengucurkan kredit bagi pelaku usaha sektor pangan juga belum menunjukkan hasil.

Perbankan seolah lamban menjalankan komitmen yang diambil di Limapuluh Kota tersebut.

"Kredit konsumtif pegawai sudah seperti ikan dalam belanga. Sekarang bagaimana sektor pertanian juga mendapatkan akses yang sama," ujarnya.

Menurutnya tidak ada alasan bagi perbankan untuk takut mengucurkan kredit bagi sektor pertanian karena di Sumbar sudah disiapkan skema penjaminan kredit dari Jamkrida.

"Jika petani tidak bisa mengangsur, telah ada pihak yang menanggung," kata dia.

Terlebih lagi, jelas Irwan, data kredit macet (nonperfoming loan) di Sumbar justru didominasi oleh pelaku usaha perdagangan menengah ke atas, bukan kredit skala mikro kecil.

Sementara itu Kepala OJK Perwakilan Sumbar Indra Yuheri mengatakan selama ini banyak perbankan yang belum memahami bisnis bidang pertanian sehingga masih takut mengucurkan kredit.

Namun menurutnya, tahun ini harus mulai bergerak karena telah ada gambaran skema dan cara aman mengucurkan kredit untuk pertanian.

Menurutnya, OJK telah membagi tugas pada perbankan dan industri jasa keuangan lainnya untuk menentukan lokasi pertanian, perkebunan, ataupun perikanan di Sumbar yang akan diberikan pendampingan dan kucuran kredit. (*)