Sijunjung, (Antara Sumbar) - Dinas Perdagangan Perindustrian Koperasi dan UKM Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat terus berupaya memperkuat kualitas tenunan khas produksi perajin daerah itu.
"Salah satunya melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan menghadirkan narasumber berkualitas seperti yang dilaksanakan bagi 25 perajin di kawasan Perkampungan Adat Sijunjung hari ini," kata Kepala Bidang Perindustrian dinas tersebut, Hendri Nurka di Muaro Sijunjung, Selasa.
Menurutnya, selain diberikan pelatihan pembuatan motif yang berlangsung selama delapan hari kedepan sejak Selasa(9/5), setiap perajin tersebut juga akan dibekali satu unit alat tenun bukan mesin dan benang sebagai bantuan modal awal mereka.
Sehingga, lanjutnya setiap peserta memiliki kemampuan produksi dengan kualitas baik dan memiliki keberdayaan untuk menembus pasar tekstil lokal dan nasional.
"Yang terpenting adalah bagaimana menyiapkan sebuah rencana motif kain tenun sesuai selera pasar disamping peningkatan mutu produksi secara bertahap," tambahnya.
Sementara itu, Bupati Sijunjung, Yuswir Arifin, menjelaskan kegiatan tersebut merupakan realisasi kerja sama antara pihaknya dengan jajaran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera Barat dalam menyiapkan populasi pelaku industri kecil menengah yang mampu bersaing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"MEA adalah suatu kerja sama regional Asia Tenggara di bidang ekonomi yang ditransformasi menjadi kesatuan kekuatan baik sebagai pasar tunggal maupun pusat produksi," ujarnya.
Tujuannya adalah menjadikan kawasan negara-negara ASEAN sebagai pusat ekonomi yang berdaya saing disertai pertumbuhan yang lebih setara bagi seluruh negara anggota.
"Sehingga setiap potensi yang dimiliki masing-masing negara yang tergabung dalam organisasi tersebut mampu berintegrasi dengan baik di kancah pasar global," kata dia.
Sebelumnya, perancang busana ternama Ivan Gunawan mengingatkan agar motif tenun kain tradisional Indonesia jangan sampai diproduksi dengan cara dicetak.
Ia menilai kain-kain tenun tradisional Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan.
"Kualitas kain hasil tenun saat ini sudah jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang lalu," lanjutnya. (*)
Berita Terkait
Jamu akan ditetapkan jadi warisan budaya oleh UNESCO, tenun menyusul
Jumat, 17 November 2023 5:10 Wib
Pengrajin tenun di Tanah Datar dibekali manajemen mutu dan pengelolaan IKM
Senin, 24 Juli 2023 17:21 Wib
Unand daftarkan hak kekayaan intelektual sejumlah seni motif tenun
Senin, 24 Juli 2023 16:47 Wib
Unand latih perajin tenun desain motif melalui digitalisasi komputer
Senin, 24 Juli 2023 15:59 Wib
Pengrajin tenun revitalisasi Songket Canduang bangkitkan budaya Minang
Minggu, 8 Januari 2023 11:26 Wib
Nasabah PNM studi banding ke Perajin Tenun dan Rendang di Sumbar
Kamis, 22 Desember 2022 20:27 Wib
Indra Yeni merdekakan ekonomi kaum perempuan lewat tenun Unggan
Kamis, 17 November 2022 5:56 Wib
Pandai Sikek Festival yang memamerkan pesona "ratu" songket
Rabu, 31 Agustus 2022 14:29 Wib