Sumbar Harapkan Kemenristekdikti Perbanyak PT Berbasis Kejuruan

id Burhasman Bur

Sumbar Harapkan Kemenristekdikti Perbanyak PT Berbasis Kejuruan

Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur. (Antara)

Padang, (Antara Sumbar) - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat mengharapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) memperbanyak perguruan tinggi (PT) yang berbasis kejuruan.

"Saat ini kami sulit mencarikan guru untuk SMK yang berkompeten seperti halnya di SMA, diharapkan segera ada solusi," kata Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Burhasman Bur saat ikut membuka kegiatan Rapat Kerja Kopertis wilayah X di Padang, Kamis.

Dia menyebutkan seperti kejuruan bidang pelayaran, pertambangan, atau pariwisata saat ini sulit mencari sumber daya pengajar yang lulusan berkompetensi khusus bidang tersebut.

Sejauh ini kata dia sekolah menerima pengajar dengan dasar pengalaman dalam bidang tersebut.

Akibatnya bila diujikan berbasis kompetensi tentu akan terhambat semisal sertifikasi keguruan dan sebagainya.

Sedangkan lulusan dari perguruan tinggi basis kejuruan tersebut saat ini masih dipertanyakan kompetensinya.

"Ini menjadi dilema terlebih pemerintah sedang giat memunculkan pendidikan vokasi," tambahnya.

Dia mengatakan penambahan kampus berbasis kejuruan juga penting untuk menyalurkan lulusan SMK usai tamat sekolah.

Sebagai gambaran pada 2017 sekitar 22.500 orang lulus SMK dan sebagiannya telah diterima kerja.

Akan tetapi sebagian lagi masih harus mengikuti ujian masuk universitas dan kemungkinan menganggur.

Dia meyakini bila banyaknya kampus berbasis vokasi maka lulusan SMK yang menganggur bisa memilih kuliah.

"Ini bukan ranah dinas pendidikan, diharapkan penambahan kampus semisal politeknik bisa terwujud," ujarnya.

Sementara itu Sekretaris Ditjen Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Prof Jon Hendri mengatakan pendidikan berbasis vokasi menjadi salah satu program prioritas yang dikerjakan Kementerian.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam mendirikan kampus akan diutamakan berbasis kejuruan dan keterampilan lainnya. Salah satunya memperbanyak politeknik di daerah.

Karena menurut Jon Hendri, politeknik dinilai sebagai salah satu sarana untuk menciptakan tenaga kerja unggulan. (*)