2019, Padang Lepas Status Endemis Demam Berdarah

id DBD

2019, Padang Lepas Status Endemis Demam Berdarah

Ilustrasi nyamuk. (Antara) ( )

Padang,(Antara Sumbar) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Padang, Sumatera barat (Sumbar) menargetkan pada 2019 daerah itu melepaskan status sebagai daerah endemis Demam Berdarah Dengue (DBD) seperti saat ini.

"Sejumlah program perencanaan telah dimulai pada awal 2017, untuk terus menekan angka DBD dan ditargetkan lepas dari status endemis DBD pada 2019," kata Kepala Dinkes Padang, Feri Mulyani Hamid Mbiomed saat diwawancarai pada acara Gebyar Prolanis yang digelar di pelataran Gor H Agus Salim Padang, Sabtu.

Program yang dicanangkan, tambahnya adalah memberi penekanan pada tindakan pencegahan.

Ada dua program unggulan yang diusung untuk memperbanyak anggota masyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk (jumantik).

Pertama adalah untuk lingkungan rumah tangga di rumah dengan program "Bunda Peduli DBD".

Program kedua menyasar di lingkungan sekolah yaitu "Serdadu Jentik". Dengan melibatkan murid, serta Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di lingkungan sekolah.

"Kedua program tersebut sama-sama menitikberatkan pada tindakan pencegahan dan melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin.

Saat ditanyai angka kasus DBD yang terjadi di Padang, ia memaparkan dari data yang dimiliki pihaknya tercatat sebanyak 900 kasus selama 2016.

"Jumlah data pastinya saya kurang ingat, tapi terjadi penurunan kasus dibandingkan 2015," katanya.

Meskipun demikian ia tidak menyangkal dari data kasus itu terjadi peningkatan angka kematian pada 2016 dibandingkan 2015.

Dimana pada 2016 dari 900 kasus, tercatat tujuh kematian. Sementara pada 2015 tercatat 3 angka kematian.

Ia mengimbau masyarakat untuk berperan aktif bersama-sama dengan menerapkan 3M yakni menguras penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang bekas. Hal tersebut mengurangi tempat nyamuk bersarang dan bertelur.

Pada bagian lain dalam acara Gebyar Prolanis yang digelar Dinas Kesehatan Padang bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Padang, juga sekaligus ditandatangani komitmen menekan DBD. (*)