Kronologi Ledakan Kampung Melayu Menurut Polisi

id Bom, Kampung, Melayu, Kronologi

Kronologi Ledakan Kampung Melayu Menurut Polisi

Sejumlah personil Inafis dan Labfor Polri melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (25/5) dini hari. ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/wsj/17.)

Jakarta, (Antara Sumbar) - Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan kronologi peristiwa dua ledakan yang terjadi di kawasan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur pada Rabu (24/5) malam.

"Kronologis kejadian sebagai berikut menurut saksi Bripda Febrianto Sinaga," kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis.

Dia menjelaskan, saksi Bripda Febrianto Sinaga ketika itu sedang bertugas mengamankan Pawai Obor di Terminal Kampung Melayu. Saat Bripda Febrianto sedang makan, terjadi ledakan di depan toilet umum pada pukul 21.00 WIB.

"Saksi langsung lari ke TKP bersama temannya Bripda Regi Agung," katanya.

Tiba di TKP, saksi mencium bau menyengat dan melihat kepulan asap tebal berwarna putih.

Di TKP, saksi melihat ada empat korban tergeletak yakni anggota Sabhara Polda Metro Jaya Bripda Yogi, Bripda Taufan Tsunami serta dua polisi lainnya.

Saat itu Febrianto berusaha menyetop kendaraan untuk mengevakuasi korban.

Kemudian sekitar pukul 21.05 WIB, terjadi ledakan kedua di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar sepuluh meter dari lokasi ledakan pertama.

"Saksi Bripda Febrianto merasa sakit pada telinganya karena ledakan," katanya.

Kemudian Febrianto panik dan berusaha menyelamatkan diri dengan menjauh dari TKP dan meminta tolong kepada pengendara motor yang lewat agar diantar ke Polres Jakarta Timur untuk melapor.

Pada Rabu (24/5) malam, terjadi dua kali ledakan di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Ledakan pertama terjadi pukul 21.00 WIB di depan toilet umum. Sementara ledakan kedua terjadi pada 21.05 WIB di dekat Halte Transjakarta Kampung Melayu yang jaraknya sekitar 10 meter dari lokasi ledakan pertama.

Dua pelaku bom bunuh diri meninggal dunia seketika. "Pelaku masih diidentifikasi oleh tim Inafis, Puslabfor Polri dan DVI," katanya.

Dalam peristiwa tersebut, selain dua pelaku tewas, tiga korban polisi gugur.

Tiga polisi yang gugur tersebut adalah Bripda Taufan Tsunami (anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya), Bripda Ridho Setiawan (anggota Unit 1 Peleton 4 Sabhara Polda Metro Jaya) dan Bripda Imam Gilang Adinata (anggota Unit 1 Peleton 4 Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya). (*)