Anggota DPR Minta Masyarakat Selektif Memilih Pangan

id Betti Shadiq Pasadigoe

Anggota DPR Minta Masyarakat Selektif Memilih Pangan

Anggota DPR RI Komisi IX, Betti Shadiq Pasadigoe. (ist)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Anggota DPR RI Komisi IX Betti Shadiq Pasadigoe meminta masyarakat untuk lebih selektif memilih bahan pangan dan obat-obatan yang akan dikonsumsi, karena saat ini bahan berbaya banyak beredar di pasaran.

"Bahan pangan berbahaya seperti mengandung formalin, boraks, zat pewarna kain, kedaluwarsa, dan jenis kosmestik serta obat-obatan yang tidak terstandar akan sangat berbahaya bagi kesehatan," katanya dalam sosialisasi Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Obat dan Makanan di Kota Padang Panjang, Kamis (26/5).

Ia menjelaskan, saat ini angka kematian meningkat dari 37 persen menjadi 57 persen yang disebabkan oleh penyakit tidak menular, dan salah satu penyebabnya adalah akibat dari konsumsi obat dan makanan yang mengandung bahan berbahaya.

Oleh karena itu, katanya masyarakat harus memiliki pengetahuan mengenai makanan dan obat-obatan yang layak untuk dikonsumsi, sehingga dapat mencegah diri agar terhindar dari berbagai penyakit.

Salah satunya, katanya dengan mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung formalin, boraks dan lain sebagainya.

Sementara, Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Sumbar, Zulkifli mengatakan pihaknya sering mendapatkan makanan dan obat-obatan yang mengandung bahan pangan berbahaya.

"Dengan demikian, katanya sosialisasi yang diberikan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat, " katanya.

Menurut dia, makanan yang aman adalah tidak mengandung bahan pengan berbahaya yang berasal dari zat seperti pewarna makanan, pengawet dan penyedap rasa seperti, formalin, rodhamin B, methanyl yellow, dan pestisida.

Makanan harus bebas dari bahaya fisik contohnya staples, potongan tali, rambut, kerikil dan lain-lain, kemudian bahaya biologi seperti bakteri penyebab penyakit, virus dan parasit.

Kemudian, makanan haruslah terbungkus dengan rapi, jika jajanan tidak terbungkus, maka ada kemungkinan dihinggapi oleh lalat, debu dan hal lainnya yang dapat menjadi sumber penyakit.

"Oleh karena itu masyarakat harus teliti dalam memilih makanan dan obat-obatan yang akan dikonsumsi, " ujarnya.

Zulkifli mengatakan adanya sinergi dengan dinas terkait dalam melakukan sosialisasi akan memiliki dampak yang positif dalam rangka menambah pengetahuan masyarakat mengenai bahan pangan yang berbahaya.

Senada, Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi mengatakan jika masyarakat selektif dalam memilih makanan dan obat-obatan maka akan dapat mencegah diri dari berbagai penyakit. (*)