Padang, (Antara Sumbar) - Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan
(BBPOM) Padang, Sumatera Barat melakukan sosialisasi pemberdayaan
masyarakat melalui Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) bersama tokoh
masyarakat di Padang Panjang, Kamis.
Kegiatan
tersebut turut dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI Betti Shadiq
Pasadigoe, Wali Kota Padang Panjang Mawardi, Anggota DPRD setempat serta
ratusan masyarakat yang berjumlah lebih kurang 500 orang menjadi
peserta dalam acara itu.
Kepala BBPOM Sumbar
Zulkifli mengatakan sosialisasi berguna untuk memberikan pengetahuan dan
pemahaman kepada masyarakat mengenai makanan dan obat-obatan yang layak
untuk dikonsumsi.
"Dengan demikian masyarakat akan terhindar dari bahan pangan berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit," ujarnya.
Zulkifli
mengatakan pihaknya sering mendapatkan makanan dan obat-obatan
mengandung bahan pangan berbahaya yang banyak beredar di pasaran.
Tercatat,
pada tahun 2016, sebutnya, telah terjadi 13 Kejadian Luar Biasa (KLB)
di Sumbar yang disebabkan oleh konsumsi makanan mengadung bahan pangan
berbahaya, sehingga menyebabkan terjadinya keracunan makanan.
"Sedangkan
pada tahun 2017 telah terjadi lima KLB yaitu di Pesisir Selatan, Kota
Padang, Kabupaten Solok dan Dharmasraya," sebutnya.
Menurut
dia, makanan yang aman adalah tidak mengandung bahan pengan berbahaya
yang berasal dari zat seperti pewarna makanan, pengawet dan penyedap
rasa seperti, formalin, rodhamin B, methanyl yellow, dan pestisida.
Makanan
harus bebas dari bahaya fisik contohnya staples, potongan tali, rambut,
kerikil dan lain-lain, kemudian bahaya biologi seperti bakteri penyebab
penyakit, virus dan parasit.
Kemudian,
makanan haruslah terbungkus dengan rapi, jika jajanan tidak terbungkus,
maka ada kemungkinan dihinggapi oleh lalat, debu dan hal lainnya yang
dapat menjadi sumber penyakit.
"Oleh karena itu masyarakat harus teliti dalam memilih makanan dan obat-obatan yang akan dikonsumsi, " ujarnya.
Zulkifli
berharap adanya sinergi dengan dinas terkait dalam melakukan
sosialisasi akan memiliki dampak yang positif dalam rangka menambah
pengetahuan masyarakat mengenai bahan pangan yang berbahaya.
Sementara,
anggota DPR RI Komisi IX Betti Shadiq Pasadigoe dari Fraksi Golkar
meminta masyarakat untuk selektif dalam memilih bahan pangan dan
obat-obatan yang dikonsumsi sehari-hari.
"Masyarakat harus selektif karena saat ini bahan pangan maupun obat-obatan berbahaya banyak beredar di lapangan," katanya.
Betti
menjelaskan, saat ini angka kematian meningkat dari 37 persen menjadi
57 persen yang disebabkan oleh penyakit tidak menular dan salah satu
penyebabnya adalah akibat dari konsumsi obat dan makanan yang mengandung
bahan berbahaya.
Oleh karena itu, katanya
masyarakat harus memiliki pengetahuan mengenai makanan dan obat-obatan
yang layak untuk dikonsumsi, sehingga dapat mencegah diri agar terhindar
dari berbagai penyakit.
Salah satunya, katanya dengan mengetahui ciri-ciri makanan yang mengandung formalin, boraks dan lain sebagainya.
Senada,
Wakil Wali Kota Padang Panjang Mawardi mengatakan jika masyarakat
selektif dalam memilih makanan dan obat-obatan maka akan dapat mencegah
diri dari berbagai penyakit akibat mengkonsumsi bahan pangan berbahaya.
"Namun, hal itu tergantung dengan gaya hidup, jika ingin hidup sehat, maka konsumslah makanan yang sehat pula," katanya.
Berita Terkait
Sosialisasi, Advokasi dan KIE Penurunan Stunting di Sumatera Barat di PCC Painan
Jumat, 4 Agustus 2023 18:55 Wib
Legislator RI minta warga Agam waspadai peredaran produk ilegal melalui KIE
Senin, 24 Juli 2023 14:34 Wib
BKKBN dan Komisi IX DPR RI tingkatkan sosialisasi KIE Bangga Kencana
Selasa, 29 November 2022 18:44 Wib
Darul Siska ajak masyarakat bergandeng tangan cegah stunting
Jumat, 21 Oktober 2022 19:44 Wib
Legislator ajak bersatu padu berantas stunting
Senin, 19 September 2022 17:39 Wib
BKKBN Sumbar sosialisasi advokasi dan KIE penanganan stunting
Minggu, 12 Juni 2022 14:05 Wib
Jadi ketua IBI Padang Panjang, Linda Friantiberencana melakukan inovasi
Kamis, 28 Januari 2021 18:24 Wib
Darul Siska: masyarakat harus menjadi konsumen yang cerdas
Senin, 16 November 2020 20:00 Wib