Pasaman Terapkan Pelayanan Kependudukan Satu Jam Selesai

id disdukcapil

Pasaman Terapkan Pelayanan Kependudukan Satu Jam Selesai

Disdukcapil. (Antara)

Lubuk Sikaping, (Antara Sumbar) - Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, terus berupaya meningkatkan pelayanan kependudukan dengan menerapkan pola pelayanan cepat yakni satu jam selesai.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Pasaman, Sukardi di Lubuk Sikaping, Kamis, mengatakan untuk pengurusan Kartu Keluarga, Akte Kelahiran dan Surat Pindah pihaknya mampu menyelesaikannya selama satu jam.

"Asalkan persyaratan untuk kepengurusannya lengkap, kita langsung memprosesnya. Masyarakat hanya menunggu satu jam saja, semua surat-surat bisa diselesaikan," ujarnya.

Sedangkan untuk pengurusan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-E) masyarakat harus menunggu karena hasil rekam data harus dikirim dulu ke pusat.

"Kita harus menunggu perintah dari pusat. Jika telah ada instruksi Print Ready Record (PRR) dari pusat, baru bisa kita cetak," katanya.

Selama masyarakat menunggu KTP-E keluar Disdukcapil akan mengeluarkan surat keterangan pengganti yang kegunaannya sama dengan KTP-E.

Untuk meningkatkan pelayanan pihaknya juga telah menerapkan mesin antrean di empat loket pelayanan sehingga pengurusan bisa tertib.

Disdukcapil juga memberikan insentif kepada kepala jorong yang melaporkan kematian warganya. Untuk satu laporan kematian hingga keluar Akte Kematian akan diberikan insentif sebesar Rp50.000.

Insentif juga akan diberikan kepada bidan desa yang membantu persalinan dan membantu pembuatan Akte Kelahiran sebesar Rp25.000 per akte.

Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama mengapresiasi kinerja Disdukcapil yang saat ini pengurusan dokumen kependudukan bisa selesai dengan hitungan jam saja tanpa harus menunggu berhari-hari.

Menurutnya hal ini merupakan salah satu bentuk keseriusan pemerintah daerah setempat dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

"Dengan pelayanan yang mudah dan cepat ini akan sangat membantu masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal jauh dari pusat ibu kota kabupaten," ujarnya. (*)