10 Sekolah di Padang Panjang Mulai Terima Murid Berkebutuhan Khusus

id Desmon

10 Sekolah di Padang Panjang Mulai Terima Murid Berkebutuhan Khusus

Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Panjang, Desmon. (ANTARA SUMBAR)

Padang Panjang, (Antara Sumbar) - Sebanyak 10 sekolah di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat mulai menerima murid baru berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas sebagai tindak lanjut pencanangan kota inklusif.

"Ada 10 sekolah, dua setingkat SMP dan delapan tingkat SD sudah mulai menerima murid baru penyandang disabilitas tahun ajaran 2017/2018," kata Kepala Dinas Pendidikan setempat Desmon di Padang Panjang, Senin.

Ia mengatakan delapan SD yang menerima murid baru penyandang disabilaitas tersebut yakni, SD 08 Kelurahan Ganting, SD 07 Silaing Bawah, SD 15 Tanah Hitam, SD 14 Bukit Surungan, SD 07 Ekor Lubuk, SD 19 Kampung Manggis.

Selanjutnya, SD 14 Kelurahan Koto Panjang dan SD 18 Kelurahan Silaing Bawah. "Sedangkan untuk SMP hanya SMP 5 dan SMP 3," jelasnya.

Penerimaan murid baru penyandang disabilitas tersebut katanya, dilakukan secara bertahap pada sekolah umum, karena Pemkot Padang Panjang masih kekurangan tenaga pendamping penyandang disabilitas di masing-masing sekolah.

"Untuk tahun ini hanya 10 sekolah, mudah-mudahan tahun depan bisa bertambah," ujarnya.

Ia menjelaskan untuk tahun ini pihaknya akan menambah tenaga guru pendamping bagi sekolah umum yang menerima murid penyandang disabilitas.

"kita menargetkan tahun depan seluruh sekolah umum sudah memeiliki guru pendamping penyandang disabilitas," sebutnya.

Pencanangan Padang Panjang sebagai kota inklusif terangnya, untuk mendapatkan hak yang sama bagi anak penyandang disabilitas.

"Sudah saatnya anak berkebutuhan khusus mendapatkan perlakuan yang sama dibidang pendidikan dari pemerintah," tambahnya.

Anak berkebutuhan khusus itu diterima pada sekolah umum lanjutnya, sesuai dengan tingkatan kebutuhannya.

"Jadi tidak semua anak penyandang disabilitas bisa diterima disekolah umum, karena akan diseleksi sesuai dengan tingkatan kebutuhan khususnya," terangnya.

Anggota DPRD Padang Panjang, Hendra Saputra mendukung program dari Pemkot setempat untuk menjadikan daerah itu sebagai kota inklusif.

Menurut dia pencangan kota iklusif itu akan membentuk mental dari para peserta didik, baik itu dari murid yang normal maupun penyandang disabilitas.

"Mereka (peserta didik) akan mengetahui kalau ada teman sejawatnya yang tidak normal dan demikian sebaliknya, bagi yang berkebutuhan khusus tidak merasa minder lagi bergaul dengan murid normal lainnya," terangnya. (*)